Rabu, 18 Mei 2011

Universitas Riset VS Universitas Pengajaran: Prospek Perguruan Tinggi

Dari tahum ke tahun pemerintah melalui Ditjen Dikti menawarkan dana
penelitian/research grant kepada sejumlah universitas di Indonesia. Sejumlah
research grant yang ditawarkan antara lain penelitian dosen muda/BBI, Kajian
wanita, Hibah bersaing dan penelitian dasar atau fundamental seperti yang
terlampir di bawa email ini.

Tahun ini saya dan 29 orang teman dosen Universitas Tadulako Palu mendapat
kesempatan untuk memaparkan dan memepertahankan proposal penelitian kami di
Hotel Millinium Jakarta pada tanggal 14-16 Nopemeber 07 atas sponsor Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS. Ini merupakan langkah maju dari Universitas
Tadulako yang terus berkembang maju pasca meraih prestasi masuk dalam 50
Univeitas Unggulan di Indonesia (50 Promising University tahun 2007 versi
DIKTI). Saya bangga dan memberikan appresiasi yang setinggi tingginya atas
perhatian dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan pihak perguruan tinggi
di Indonesia.

Semua perguruan tinggi di dunia bila ingin maju harus mengadakan transformasi
menjadi Research University (universitas riset) dan bukan stagnan dan tetap
bertahan menjadi Universitas Pengajaran (Teaching University). Untuk menjadi
universitas riset, maka pihak manajemen universitas dan fakultas harus
memberikan motivasi dam access yang sebesar-besarnya kepada tenaga akademisinya
untuk membuka jaringan kerjasama penelitian dengan berbagai pihak baik swasta
maupun pemerintah, lokal, nasional dan bahkan internasional. melalui kerjasama
peneilitian, seminar, lokakarya, konferensi dan publikasi jurnal ilmiah yang
terakreditasi.

Namun, patut disayangkan di Indonesia masih banyak pihak yang awam dengan konsep
Universitas Riset seperti di negara-negara maju. di sini, masih ada sebahagian
pihak yang masih berpikir sangat konservatif dan masih menganggap bahwa
penelitian itu harus mono disiplin dan menjadi akademisi dan peneliti di
perguruan tinggi punya disiplin linear sehingga mengorbankan banyak calon
peneliti dan kalangan akademisi mudah.

Saya salut dengan pihak Ditjen Pendidikan Tinggi memiliki pandangan maju tentang
topik-topik penelitian yang ditawarkan melalui research grant. Kebanyakan
penelitian yang disposori oleh Dikti lebih dikehendaki topik penelitian yang
bersifat lintas disiplin/ilmu. Hal ini sama seperti perguruan tinggi di
Australia dan beberapa negara maju yang sudah menawarkan program by research di
samping program kuliah (coursework).

Selanjutnya, yang memebedakan perguruan tinggi dengan institusi pendidikan yang
lebih rendah adalah perguruan tinggi harus ,memprosmosikan tidak hanya kegiatan
pengajaran (teaching), tapi juga fokus pada kegiatan penelitian dan publikasi
jurnal ilmiah. Perguruan tinggi yang maju dan modern adalah perguruan tinggi
yang melihat bahwa topik penelitian itu tidak hanya terbatas pada satu disiplin
(mono disiplin) tapi juga harus lintas disiplin/ilmu.

Kesimpulannya, linearitas dan monon displin adalah isu kuno dan dari kelompok
tradisional yang berpikir sangat konservatif. Linieritas hanya berlaku di
Sekolah dasar dan menengah yang hanya memfokuskan pada kegiatan yang bersifat
teaching (mengajar bidang studi). Kalau demikian teaching University
(universitas pengajaran) hampir tidak ada bedanya dengan sekolah dasar dan
menegah. Sedangkan research university (universitas research) akan jauh lebih
maju dan inovative karena mebuka peluang kegiatan penelitian lintas disiplin
yang jauh lebih maju dengan topik-topik penelitian yang lebih modern, aktual dan
inovatif.

Sayan kira saatnya perguruan tinggi di luar Jawa hijrah menjadi universitas yang
lebih maju seperti universitas mitra nya di Pulau Jawa. Terus terang, saya salut
dengan beberapa universitas di Indoneia yang sudah jauh lebih maju seperti UGM,
ITB, IPB, UI, Unpadj, Undip dan Unair. Universitas unggulan di Indonesia ini
sudah mulai menjadi resarch university dan telah mempromosikan program
penelitian lintas ilmu/disiplin melalui program BY RESEARCH.

Akhirnya Bravo Ditjen DIKTI Depdiknas. Semoga perguruan tinggi di Indonesia
terus maju dengan banyaknya hasil-hasil penelitiannya yang terpublikasi di
jurnal nasional dan internasional seperti mantan murid-muridnya dari negeri
jiran Malaysia.


Mochtar Marhum, PhD
Alumni Flinders University, Australia
Staf Dosen Universitas Tadulako
Palu Sulawesi Tengah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar