Rabu, 18 Mei 2011

Persepsi Tentang Demokrasi

Bagi masyarakat Muslim yang moderat dan Demokrat, tidak ada yang patut diagung-agungkan kecuali Allah Swt,. Saya Muslim dan demikian juga anda. Namun, tidak berarti ketika kita memilih Demokrasi kita tidak Islami. Ingat Demokrasi itu juga compatible dengan Islam walaupun secara fakta kita juga harus akui bahwa ajaran sosialis itu menurut sejumlah pakar ilmu Sosial compatible dengan Islam.

Kita semua harus mengakui bahwa Demokrasi yang jadi pilihan kita di Indonesia adalah kesepakatan kita bersama dan yang jelas Demokrasi Multi Partai yang kita pilih relatif masih lebih baik dibandingkan Sistem Sosialis Totalitarian (1 partai) yang berkuasa atau sistem Monarki Absolut yang mengkultuskan seorang Raja mirip Tuhan dan Raja selalu berada di atas Hukum (above the law).

Fakta sejarah telah membuktikan bahwa di negara yang bukan Demokrasi (Sosialis Komunis dan Monarki Absolut), kekuasaan cenderung mutlkak (absolut) dan ini menyebabkan rawan KKN karena Checks and balances tidak jalan dan juga karena Oposisi itu tidak ada sehingga tidak ada pihak yang mengontrol kekuasaan. Fakta ini juga didukung oleh pernyataannya Lord Acton, "Power tends to corrupt and absolut power corrupts absolutely".

Tanpa mengkultuskan paham Demokrasi, tapi kita  harus akui bahwa justru negara-negara Muslim atau yang penduduknya Musim dan menganut paham Demokrasi terbukti  lebih sejahtera, damai dan stabil. Anda bisa lihat misalnya, Malasyia, Kuwait dan Turki.

Dalam konteks lokal,  kita baru saja melaksanakan Demokrasi prosedural langsung dengan baik dan teah keluar Pasangan Longki Janggola dan Sudarto sebagi pemenang peraih suara terbanyak. Kemenangan mereka adalah kemenangan rakyat berDemokrasi. Testimoni kita terhadap pelaksanaan Demokrasi prosedural ini haruslah positif dan berdasarkan fakta. Demokrasi menghendaki keterwakilan (reprsentatifness) dan kesetaraan (equality). Kita semua bangga bahwa pemimpin yang dipilih berdasarkan kualitasnya dan bukan berdasrkan kelas atau garis keturunannya.

Dalam ajaran Demokrasi tidak dikenal kultus Individu dan kekuasaan mutlak dan ini kita harus akui dan sukuri. Saya sepakat dengan anda agar  kita semua harus sepakat bahwa kita tidak perlu mengagung-agungkan Demokrasi. Namun, tentu ita juga harus mengakui apa mamfaat dari kita berdemokrasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar