Rabu, 18 Mei 2011

Pemilukada : Merubah Suasana Garang Menjadi Girang

Suasana Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah menjadi makin memanas Pasca Pemilukada Cabup-Cawabup. Kubu peraih suara terbanyak ditantang oleh kubuh tim sukses, pasangan lainnya dengan tuduhan dugaan proses Pemilukada curang.
Akibatnya sempat terjadi suasana memanas dan ketegangan di mana telah terjadi konvoi kendaraan tim sukses dan pendukung pasangan yang kurang puas dengan hasil perhitungan suara. Insiden kecil juga sempat terjadi seperti dilaporkan oleh beberapa media lokal telah terjadi insiden di mana salah seorang Calon Wakil Bupati dan seorang pengusaha ternama di kota Luwuk dan Sulteng mendapat perlakuan kasar dan intimidasi dari pendukung pasangan calon Bupati/wakil Bupati yang merasa kurang puas.

Akhirnya pemerintah memutuskan mengirim dua Kompi Brimob dari Jakarta ke Luwuk untuk mengatasi ketegangan yang terjadi. Selama ini pengiriman Brimob dan petugas untuk mengamankan konflik di daerah terkadang kurang efektifdan sering sering dikritisi oleh masyarakat setempat dan para intelektual. Bahkan kebijakan pengiriman petugas yang berbekal persenjataan lengkap hanya menjadikan suasana tegang menjadi tambah tegang karena jika pasukan tempur (Combatant) dikirim ke daerah konflik susasana mungkin akan berubah menjadi tambah menegangkan karena petugas dilengkapi dengan senjata berat dan suasana seperti di Zona Tempur (War Zone) padahal  seharusnya tidak demikian hanlnya.

Namun, ada saran dari masyarakat gimana kalau Briptu Norman Kamaru, Brimob asal Gorontalo juga dikirim ke Luwuk. Briptu Nroman, adalah anggota Brimob yang lagi beken dan menjadi selebrity digital dengan videonya di Youtube yang di-download lebih dari satu juta orang dan bahkan melebihi youtube Sahrul Khan, Bintang Bollywood dan penyanyai aslinya yang asal India.  Saran yang bijak ini mungkin bisa menjadi solusi untuk mencairkan suasana tegang melalui konser lagu dan joget India biar suasana tegang dan garang bisa berubah mnjdi suasana tenang dan girang. Kayaknya masyarakat ingin pemerintah mengubah paradigma, mindset dan pendekatan keamanan melalui pendekatan kultural dan seni ktimbang pendekatan yang kelihatan agak refresif dan otoriter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar