Minggu, 12 Februari 2017

SIAPA YANG BERHAK MENILAI TULISAN ATAU UJARAN YANG MENGANDUNG UJARAN KEBENCIAN DAN HOAX ?
Oleh: Mochtar Marhum
Sya tidak sependapat dengan Rocky Gerung, salah seorang narasumber di acara Indonesia Lawyers Club. Dia kelihatan berusaha menyerang pemerintah dan mengatakan bahwa pemerintah juga melakukan penyebaran Hoax.
Saya justru lebih tidak setuju ketika Rocky menganggap bahwa buku Jokowi Undercover hanya layak dinilai oleh masyarakat kampus.
Ingat, tentu yang lebih tepat dinilai oleh orang kampus terutama kalau suatu tulisan bersumber dari hasil penelitian ilmiah seperti Skripsi, Tesis, Disertasi, Prosiding dan Jurnal Ilmiah.
Sedangkan untuk tulisan populer atau tulisan yang non-ilmiah misalnya bisa dinilai oleh siapa saja terutama mereka yang berstatus terpelajar walaupun tidak berstatus sebagai dosen dan peneliti (Akademisi).
Untuk tulisan yang terindikasi ada unsur kebohongan atau berita palsu (fake news) termasuk hoax justru lebih layak dinilai dan diperiksa oleh penyidik kepolisian dan tentu juga layak dinilai oleh pemerintah sebagai decision makers dan policy makers.
Saya justru sependapat dengan seorang Psikokog juga jadi narasumber semalam dan juga sangat tidak setuju dengan pendapa Rocky Gerung. Pendapat Narasumber seorang Psikokog tersebut sangat lugas, sangat inspiratif dan mencerahkan. Tidak boleh ada justifikasi atau pembenaran dengan semua kebohongan dan berita palsu.
Buku Jokowi Undercover dan Tabloid Obor Rakyat justru banyak mengandung data dan informasinya bersumber dari opini liar dan berita bohong dan dijadikan instrument propaganda politik untuk tujuan pembunuhan karakter lawan politik dan mencoba menjatuhkan wibawa penrintahan yang sah.
Buku Jokowi undercover dan tabloid obor rakyat tidak hanya layak dinilai oleh akademisi atau intelektual kampus seperti yang dikehendaki oleh bung Rocky semalam tapi buku Jokowi Undercover dan Tabloid Obor Rakyat bisa dinilai oleh siapa saja pembaca di luar masyarakat kampus terutama orang terpelajar.
Sya kira buku undercover dan Tabloid Obor bukan produk jurnalistik dan juga bukan karya Ilmiah karena kedua produk propagagandis tersebut hanya banyak memuat informasi fitnah dan informasi palsu dan tentu sangat berbahaya jika berhasil disebarkan.
Hampir tidak ada content dari produk yang bersifat palsu dab hoax yang bisa dianggap ilmiah karena informasi yg ditulis dalam buku dan tabloid tersebut bukan dari hasil penelitian jadi tidak masuk kategori ilmiah (non empirical studies and non scientific evidence based).
Rocky juga semalam kellihatan Berusaha mencari pembenaran (justifikasi) Hoax. Ini yg disebut Logika anomaly yg sulit diterima akal sehat. Dia berusaha menyerang pemerintah dan menuduh pemerintah justru terlibat penyebaran hoax.
No justification or whatsoever for any misconduct or wrong doing including hoax spreading.
Tidak boleh ada pembenaran (justifikasi) utk suatu kebohongan atau berita palsu seperti Hoax. Dalam sejarah kelam akibat penyebaran Hoax telah meningkatkan potensi rasa permusuhan dan pernah terjadi konflik kekerasan.
SAY NO TO HOAX
TURNBACK HOAX
Penulis: Akademisi dan Pegiat Media Sosial, Pemerhati Masalah Sosial Humaniora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar