Minggu, 12 Februari 2017

CHAOS DI AMERIKA PASCA DIKELUARKAN KEBIJAKAN IMIGRASI YANG KONTROVERSIAL
Oleh: Mochtar Marhum
Terjadi Chaos di Amerika dan diduga akibat President Donald Trump mengeluarkan Kebijakan Imigrasi yang kontroversial (Executive Order), menghentikan sementara penerbitan visa untuk tujuh negara yang warganya akan masuk ke Amerika atau sebaliknya melarang warga Amerika berkunjung ke tujuh negara yang masuk dalam daftar yang dimaksud.
Adapun ke tujuh negara yang masuk dalam daftar Executive Order adalah Suria, Iran, Irak,Yaman, Somalia, Sudan dan Libiya.
Seminggu pasca pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika yang ke 45, terjadi Chaos di Amerika.
Di beberapa lokasi terlihat aksi demo menentang kebijakan Imigrasi yang kontroversial oleh Pemerintahan Amerika yang baru.
Di terminal keberangkatan Bandara Internasional JFK terlihat penumpang yang berwajah sedih dan khawatir karena mereka tidak bisa berangkat ke negara tujuan yang kebetulan telah masuk dalam daftar tujuh negara yang dicekal.
Demikian juga di terminal kedatangan Bandara Internasional JFK sejumlah penumpang yang baru tiba dari salah satu negara yang masuk dalam daftar pencekalan (Ban), di terminal kedatangan sejumlah penumpang terlihat sedih dan panik karena mereka kena imbas dari kebijakan Imigrasi yang kontroversial tersebut.
Trump juga memecat sejumlah Duta Besar Amerika yang bertugas di sejumlah Kedubes Amerika di beberapa negara sahabat Amerika. Sejumlah diplomat karir tersebut dulu diangkat jadi Dubes oleh Presiden Obama.
Trump membuktikan janjinya di Kampanye Pilpres Amerika lalu bahwa dia akan menutup semua perbatasan Amerika demi untuk menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman serius aksi terorisme, imigran ilegal dan pengungsi. Lalu dikeluarkanlah Eksekutif Order yang berkaitan dengan larangan warga negara dari 7 negara di Timur Tengah dan Afrika masuk ke Amerika.
Sejumlah media melaporkan bahwa akbat kebijakan yang kontroversial Donald Trump telah meningkakan kasus kebencian ras dan agama (Hate Crime) dan Islamphobia.
Diduga akibat hate crime terjadi pembangkaran Masjid di Texas dan reaksi kebencian ras dan agama juga meningkat dan imbasnya mungkin telah menyebar ke negara tetangga terdekat Amerika yaitu Kanada yang juga banyak menampung pengungsi dan imigran dari Timur Tengah yang menderita akibat korban perang saudara.
Hari ini TV AlJazeera dalam breaking News melaporkan serangan orang bersenjata di Masjid Quebec Canada. Serangan tersebut menewaskan 5 orang dan terdapat banyak pula korban luka-luka. Turut berduka cita atas Tragedi hate crime apalagi menimpa umat Muslim di Amerika Utara yang banyak merupakan imigran korban perang saudara di Timur Tengah dan akhirnya menetap di Kanada.
Trump menuduh bahwa warga dari tujuh negara yang di maksud berpotensi menyerang Amerika melalui aksi serangan terorisme. Padahal menurut laporan sejumlah media selama ini tidak pernah ada aksi serangan terorisme di Amerika yang melibatkan warga negara dari ketuju negara yang dimaksud.
Trump melarang warga dari tujuh negara berpenduduk Muslim masuk ke Amerika dan di sisi lain tetap menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan beberapa negara berpenduduk majoritas Muslim di Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara dan yang kebetulan disinyalir Trump memiliki kepentingan bisnis di negara-negara tersebut.
Berbeda dengan 44 Presiden Amerika sebelumnya yang rata-rata dari background politisi tapi Trump seorang pengusaha Property dan Bisnis show yang mewarisi kekayaan dari ayahnya yang juga seorang pengusaha ternama. Trump terjaun ke dunia politik walaupun sudah tiga kali mencalonkan diri jadi Presiden tapi sempat gagal dan kali ini sukses jadi Presiden tapi tetap banyak yang menentangnya.
Trump juga termasuk salah satu Pemimpin Amerika tercatat dalam sejarah tidak pernah ikut bertempur di luar negeri dengan pasukan Amerika. Pernah dulu akan dikirim ke Vietnam tapi tidak jadi karena alasan cedera di kaki.
Sejumlah kelemahan Trump juga sempat diekpos oleh lawan politik Trump, aktivist, pakar ahli jiwa dan sejumlah wanita yang memgaku sempat jadi korban pelecehan Trump. Beberapa Ahli jiwa dunia bahkan sempat berani mengklaim bahwa Trump mengidap penyakit kelainan jiwa seperti Melanign Narcisissism dan severe mental Ilness.
Menyangkut kebijakan Imigrasi yang bisa mempengaruhi sikap dan harapan Imigran di Amerika, Trump mungkin tidak menyadari bahwa istri ketiganya, Meliana, mantan Foto Model juga merupakan imigran asal Cekoslovakia.
Sekelompok politisi dan aktivist di Amerika pernah meminta supaya pihak Trump mau merilis dokumen keimigrasian Meliana sebelum Pilpres Amerika lalu.
Bahkan jelang Pilpres Amerika lalu sempat ramai beredar di media, Gosip yang juga sempat mempertanyakan legalitas status Imigrasi Meliana yang sekarang telah menjadi First Lady Amerika.
Penulis: Akademisi, Pengajar Matakuliah Pemahaman Lintas Budaya dan Mantan Peserta Pertukaran Pemuda Antara Bangsa, Menyelesiakan Studi Magister dan PhD. di Flinders University of South Australia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar