Minggu, 12 Februari 2017

MAKNA SADAP DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI DAN TEOLOGI
Oleh: Mochtar Marhum
Hampir seminggu isu sadap menyadap telah menjadi topik perbincangan di dunia maya dan di dunia nyata. Media sosial dan media massa hampir setiap saat mengangkat topik Sadap.
Isu Sadap menyadap belakangan ini makin santer dan kelihatan telah menjadi polemik dan konsumsi media.
Menurut Ustadz, semua umat Islam yang beriman pasti percaya bahwa setiap saat perbuatan dan ucapan kita dicatat oleh Malaikat.
Dalam Islam umatnya diajarkan untuk selalu saling mengingatkan dan mau menyampaikan peringatan itu walaupun hanya melalui satu ayat.
Sebagai umat yang beriman tentu umat Islam juga telah menyadari bahwa setiap saat manusia disadap oleh Tuhannya melalui Malaikat pencatat.
Dalam perpspektif Islam, tentu kita yang beragama Islam juga telah menyadari bahwa sebenarnya semua perbuatan dan ucapan kita selalu disadap olehNYA.
Ada Malaikat Raqib dan Atid yang setiap saat mencatat perbuatan dan ucapan kita sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Qaaf : 18
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
Hanya lembaga negara tertentu yang memiliki hak dan wewenang untuk melakukan penyadapan. Di luar dari organisasi atau lembaga yang tidak punya isin melakukan penyadapan bisa dianggap ilegal. Misalnya di Indonesia lembaga negara yang berwenang melakukan penyadapan seperti BIN dan KPK.
Tindakan penyadapan sering dilakukan untuk mengawasi potensi tindak kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime) seperti kasus Korupsi (kasus pencucian uang), Terorisme dan kasus peredaran dan penyeludupan NARKOBA. Lagi pula setiap tindakan penyadapan itu harus legal dan sesuai prosedur Undang-undang.
Dari perspektif duniawi, kemungkinan ada beberapa karakteristik dan tipologi manusia ketika menghadapi isu sadap dan tindakan penyadapan.
Biasa reaksi yang mungkin terjadi pada sesorang bila merasa disadap adalah sebagai berikut misalnya ada yang mungkin bertindak rasional dan melakukan protes atau melakukan tindakan hukum karena menduga perbuatan penyadapan itu ilegal dan bisa mengganggu privasi sesorang atau bisa berpotensi fitnah. Ada yang sangat peka ketika dia merasa disadap dan bawaannya jadi galau, baper dan bahkan panik. Ada yang cuek karena mungkin merasa tidak bersalah. Ada yang stress dan selalu dibayang bayangi rasa bersalah. Dan ada yang bahkan marah dan langsung menyalahkan pihak lain yang diduga melakukan penyadapan.
Mungkin hanya orang yang jujur, adil dan tidak bohong yang tidak takut disadap baik oleh manusia maupun disadap oleh Tuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar