Minggu, 12 Februari 2017

PENTINGNYA ASBABUN NUZUL DAN MUHASABAH


Oleh Mochtar M
Islam mengajarkan umatnya agar tidak bicara keras-keras dan kasar. Sebaiknya berbicara santun, jelas dan tegas tapi tidak keras dan kasar.
Jika ada umat Islam yang bicara keras-keras dan kasar kepada sesama umat Muslim atau umat lain, mungkin dia cenderung manafsirkan Ayat-ayat Suci AlQuran secara bias dan tendensius.
Atau mungkin penafsirannya mengabaikan Asbabun Nuzul dan atau mungkin dia menafsirkan Ayat-ayat suci AlQuran hanya berdasarkan teks tapi mengabaikan konteksnya.
Dalam AlQuran Surah Al-Hujuraat ayat 2 dan 3 disebutkan:
------------------
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَن تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.
QS Al-Hujuraat: 3
إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِندَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar