Selasa, 17 April 2018

DI ERA KEBEBASAN BERPENDAPAT, ROCKY GERUNG KEBABLASAN BERPENDAPAT


Oleh Mochtar Marhum
Hari ini sejumlah media menyoroti statemen anomaly dari salah satu narasumber ILC yang paling favorit dan punya fans cukup banyak dan terutama dari kubu oposisi pemerintah.
Rocky Gerung (GR) salah satu aktivis politik dan akademisi langka yang selalu Getol mengkritisi kinerja pemerintah selama ini dengan menggunakan argumen-argumen politis dan filosopis.
RG termasuk akademisi langka karena sejak dikeluarkan Undang-Undang tentang Guru dan Dosen, UU No14 Thn 2005 jumlah dosen yang bergelar S1 semakin langkah.
Namun, RG yang sangat cerdas dan digemari oleh banyak penggemarnya tetap menjadi salah satu narasumber yang palung favorit.
Rocky Gerung yang hanya bergelar Sarjana Sastra (SS) bahkan oleh kebanyakan narasumber dan undangan di acara LC sering menyebutnya dengan gelar pangkat akademik yang paripurna yaitu Professor (Guru Besar).
RG kebablasan menyebutkan bahwa kitab suci adalah fiksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang Baku, kata Fiksi Mengandung Makna Khayalan dan Imajinasi.
Statemen Rocky Gerung di acara ILC kemarin malam, menyebutkan bahwa Kitab Suci adalah fiksi jelas-jelas mengindikasikan bahwa Rocky Gerung telah menistakan semua agama yang memiliki kitab suci seperti yang ada di Indonesia, termasuk agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha.
Secara tidak langsung Rocky menganggap bahwa Surga dan Neraka itu hanyalah khayalan belaka (Fiksi). Menyamakan Kitab Suci dengan Fiksi sama dengan menyamakan kitab suci dengan Novel yang juga merupakan karya fiksi.
RG sebenarnya tidak punya kompetensi untuk tetap ngotot mendefinisikan kata fiksi dalam konteks religius apalagi menyangkut kitab suci yang sangat disakralkan umatnya.
Rocky tidak punya keterampilan menggunakan diksi yang tepat dan orangnya tidak berhat-berhati dalam bertutur (Prudent). Lagi pula latar belakang ilmunya bukan ilmu bahasa (Linguistik) atau Sosiologi Bahasa (Sosiolinguistik).
Tadi sore akhirnya Rocky telah dilapor ke Polisi atas dugaan penistaan agama-agama yang diakui di Indonesia. Pelaporan itu dilakukan oleh Ketua Cyber Indonesia, Permadi Arya yang datang didampingi Sekjen Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian.
Ada sebahagian netizen yang menduga bahwa dari statemen dan argumentasi kebablasan dari Rocky tentang makna fiksi telah menunjukkan bahwa Rocky ingin membuat justifikasi bahwa kata imajinasi mengandung makna yang positif.
Juga kelihatan dgn jelas bahwa dengan memaknai kata fiksi di forum ILC, si RG kelihatan ingin membela kubu yg mengagung-agungkan makna kata fiksi sebagai daya khayalan dan imajinasi untuk meramal sesuatu termasuk meramal Indonesia bubar tahun 2030.
Penulis: Kolumnis Independen dan Akademisi UNTAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar