Jumat, 30 Maret 2018

KETIKA MAKNA SUBSTANSIAL DIKABURKAN OLEH FANATISME POLITIK DAN IKATAN EMOSIONAL (Catatan Pendek Akhir Pekan, Jilid Dua)


Oleh Mochtar Marhum
Di tahun Politik, masyarakat nampak mulai terkotak-kotak ke dalam kubuh figur pemimpin yang diidolakan walaupun ada sebahagian yg mungkin mengambil pandangan dan sikap yang netral dan bahkan abstain.
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu Tabayun jika menerima informasi atau berita sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-hujuraat ayat 6. Namun, ironisnya tidak sedikit yang masih mengabaikannya.
Terkadang argumentasi dan narasi yang dikemukan sangat dipengaruhi oleh warna dukungan kubu figurnya masing-masing. Sehingga sering terlihat jelas siapa yang serius mendukung siapa.
Pendapat yang rasional sering ditundukkan oleh pengaruh ikatan emosional dan primordial. Kepiawaian intelektual bahkan pula harus menyerah pada fanatisme dan pandangan yang bias. Dan juga ironisnya terkadang suatu pendapat yang salah bisa dibenarkan dan sebaliknya pendapat yang benar bisa disalahkan.
Berita Bohong (Hoax) dan Berita Palsu (Fake News) bisa menjadi komoditas medsos yang laris dan bahkan bisa viral dan sampai akhirnya kecepatannya, alhamdulillah bisa diperlambat oleh kinerja fantastis Satgas Nusantara dan Direktorat Ciber Crime yang dibentuk oleh POLRI.
Gerakan penyebaran berita hoax yang masif, terstruktur dan terorganisir akhirnya kemudian lowbet dan meredup bagaikan nyala lilin di musim jadwal pemadaman listrik PLN.
Konsep, narasi Fiksi dan Non-fiksi ikut dikaburkan oleh fanatisme dukungan. Padahal cukup jelas ilmu sastra telah memberi definisi yang lugas perbedaan antara karya sastra dalam bentuk fiksi dan non-fiksi.
Mungkin sebaiknya tidak selalu cepat percaya kepada tulisan atau lisan seseorang karena yg bersangkutan menyandang gelar seorang intelektual yang punya reputasi mendunia.
Atau sebaliknya mungkin seharusnya tidak menyepelekan tulisan dan lisan seseorang karena yg bersangkutan hanya menyandang reputasi di tingkat lokal. Atau mungkin yang bersangkutan punya ikatan emosional dengan anda.
Selamat Akhir Pekan
HAPPY SUNDAY
Penulis: Akademisi UNTAD dan Kolumnis Independen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar