Selasa, 03 November 2015

APRESIASI KAMPANYE MELAWAN KABUT ASAP


Oleh: Mochtar Marhum
Beredar di Media sosial himbauan dari Badan Metreologi dan Geogisika BMKG, agar supaya hari ini tanggal 22 oktober mulai jam 11 semua masyarakat menaruh ember atau baskom di depan rumah dan diisi air yg dicampuri garam dgn tujuan agar terbentuk uap air yg bisa menciptakan air hujan buatan.

Ada berbagai tanggapan dari Masyarakat mnyangkut himbauan ini. Sebagian masyarakat mengapresiasi gerakan kampanya ini dan sebagian lagi menganggap hanya Hoax dan meragukan efektifitas gerakan ini dan upaya tersebut. Bahkan ada tanggapan yang cukup ironis dan ekstrim tapi kedengaran jenaka. Misalnya, Masyarakat ada yang menduga bahwa himbauan ini bertujuan agar supaya petani garam, pedagang garam, pedagang ember dan baskom akan mendapat keuntungan besar dengan himbauan ini sehingga dicurigai ada kerjasama...hehehehehehe....????

Namun, segala perhatian dan Upaya upaya untuk mengatasi mSalah kabut asap diacungi jempol. Apapun bentuk dan upaya mengatasi kabut asap oleh masyarakat patut diapresiasi karena merupakan bentuk perhatian dan kprihatinan masyarakat terhadap bencana kabut asap yg telah merugikan masyarakat Indonesia dan masyarakat di negara tetangga Malaysia dan Singapur. Bencana kabut asap telah menelah korban jiwa anak-anak tidak berdosa menderita akibat kesulitan bernafas. Ada banyak jadwal penerbangan yang terpaksa tertunda. Tidak sedikit kegitan birokrasi, bisnis, perdagangan dan agenda politik yang tertunda. Beberapa sekolah di daerah bencana kabut asap di Sumatra dan Kalimantan terpaksa ada yang dilburkan.

Menanggapi himbauan ini, saya trmasuk orang yg kurang percaya dgn efektifitas ide mulia gerakan kampanye melawan kabu asap seperti ini karena bisa anda bayangkan laut sja yg sangat luas dan secara alami hujan terjadi karena ada pembentukan uap air dari lautan dan kemudian jdi awan tebal lalu turun jadi hujan. Namun, sampai saat ini hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Lagi pula menurt para pakar, saat ini Indonesia lgi dilanda Elnino yaitu keadaan di mana selama terjadi Elnino sulit terbentuk uap air sehingga tdk akan turun hujan dan terjadi musim kemarau yg berkepanjangan yg rawan menimbulkan kebakaran hutan.

Selain itu juga telah bahwa kebakaran hutan yg terjadi dilakukan secara sengaja untuk pembukaan kebun sawit dan pembakaran hutan dianggap cara paling mudah dan relatif murah tapi sangat merugikan Indonesia.

Lepas dari perasaan pesimisme dengan efektifitas upaya melawan kabut asap, masyarakat harus mengapresiasi semua bentuk perhatian dan keprihatinan terhadap bencana kabut asap. Semoga bencana kabut asap segera berlalu sebelum musim hujan di Bulan Desember Kelabu karena telah cukup lama masyarakat menderita dengan kabu asap dan lebih lama lagi jika harus menunggu datangnya musim hujan bulan Desember.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar