Kamis, 17 Mei 2012

LADY GAGA VERSUS KONSER GAGAL

Ternyata terancam batalnya Konser Lady Gaga di Jakarta jadi berita Headline di dalam Negeri dan Luar Negeri. Menyikapi isu kontroversi dan pelarangan konser Lady Gaga yang ramai dibahas di media massa dan media sosial baik lokal maupun media luarnegeri, perlu kita cermati bahwa Di Indonesia ada juga sejumlah Artis yang terkenal dan penampilan mereka di pentas juga sama sexy dengan Lady Gaga sebut saja "Lady Jupe, Lady DP,Lady AM, Lady AB dan Ladies TM Cuman bedanya Lady Gaga disinyalir Pemuja Setan sedangkan semua Lady Indonesia yang disebut di atas tadi bukan pemuja setan tapi mereka mungkin hanya hanya pernah atau sering digoda Setan dan bahkan mungkin juga mereka pernah kemasukan Setan.

Seandainya karena penampilannya Lady Gaga Seronok dan Erotis dan kemudian juga content Lyrik lagunya porno atau taboo perlu saya tambahkan bahwa Lyrik Lagu Indonesia juga ada juga yang berbau sangat porno, tidak sopan dan sangat taboo di telinganya orang Timur seperti kita. Beberapa Lyrik lagu tersebut sempat dilarang karena taboo/porno seperti lyrik, "Lagu bela durian dan Keong Racun". Lyrik lagunya Ahmad Dhani juga berbau Taboo bagi orang Indonesia dan dari perspektif semantik, misalnya Lyrik lagunya Ahmad Dhani "Aku ingin BERCINTA (Kata bercinta berasal dari makna Making Love ML = berhubungan sex. Menurut Jurnalis kawakan, Ridwan Saidi dalam acara Indonesia Lawyers Club beberapa malam lalu, di Indonesia kesenian juga ada yang berbau Magis (mengundang setan) sperti kuda Lumping.Banyak juga masyarakat di Indonesia yang sering ke kuburan percaya pada Setan minta wangsit atau nomor kupon untuk judi keberuntaungan seperti dulu loterei SDSB.

Lady Gaga tidak diisinkan Konser di Indonesia karena dianggap sebgai artis asing pemuja setan padahal saya perhatikan di sekolah-sekolah di negara-negara Barat tidak pernah ada penomena atau berita di media massa anak-anak skolah kemasukan Setan tapi kenapa di Indonesia banyak kasus siswa-siswa kemasukan setan terutama kalau kalau sedang berada di lokasi Camping atau bahkan lebih ironis lagi pada saat mau menghadapi Ujian Nasional.

Di Indonesia ada juga nama Grup Band Kuburan tapi mereka bukan pemuja setan. Bahkan menurut Ridwan Saidi dalam acara Indonesia Lawyers Club Semalam bahwa kesenian Indonesia ada juga yang mengandung unsur Magis sperti Kuda Lumping. Kemudian dalam kaitannya dengan pelarangan porno aksi, di Sulawesi Selatan juga ada konser Candoleng-candoleng yang penyanyinya wanita terlihat berbusana sangat erotis dan sexy dalam penampilannya. Walaupun sering diamankan petugas, menurut sejumlah informasi ternyata konser Candoleng-doleng juga masih tetap exist terutama di acara pesta-pesta pernikahan dan lebih parah lagi ternyata konser ini juga sering disaksikan tidak hanya orang tua tapi juga anak-anak dan konser ini tampil terutama larut malam. Striptease, tari yang sangat Erotis yang dulu kita hanya sering dengar tampil di luar negeri ternyata dan ibukota Jakarta ternyata akhr-akhir ini juga sudah merembet sampai ke daerah-daera. Kemudian, Tari Perut (Belly Dance) yang sangat Erotis dan kelihatan mengumbar porno aksi berasal dari Mesir dan sering ditampilkan di depan Turis-turis yang berkunjung ke Mesir dan bahkan Tari perut yang sangat erotis ini juga sudah diajarkan dalam bentuk kursus tari perut di beberapa daerah di tanah air.

Lalu kenapa kita heran dan sangat resisten dengan Konser Lady Gaga padahal Kata Mantan Menteri Agama, Dr. Said Agil Siradj, biar sejuta artis dari Barat Tampil di Indonesia Insya Allah Iman anak-anak Indonesia tidak akan bergetar. Dan remaja Indonesia Insya Allah tidak akan terpengaruh. Bahkan dalam komentar di beberapa media sosial banyak yang berpendapat bahwa seandainya Lady Gaga dicekal Konser di Indonesia pasti dan kemungkinan besar banyak anak mudah Indonesia yang akan menyebrang ke Singapur atau Malaysia demi untuk menyaksikan penampilan si Lady Gaga sehingga konsekwensinya ada banyak duit yang akan mengalir ke negeri Jiran tersebut.

Btw, selamat menikmati akhir pekan yang panjang. Have a nice long weekend.


Salam Perubahan
Mochtar Marhum
Academic, Peace Activist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar