Kamis, 24 Mei 2012

IRSAD MANJI, LADY GAGA, HAM DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI

Tulisan ini  bermaksud melakukan otokritik dan menyarankan kepada saudara-saudaraku sesama umat Muslim untuk juga melakukan introspeksi pada diri kita masing-masing di tengah-tengah isu santer yang di muat di media Nasional dan Internasional tentang masalah intoleransi, kebebasan berekpresi dan masalah HAM di Indonesia.

Kedatangan Irsad Manji, aktiviest Feminis Muslim yang ingin mempromosikan dan melaunching bukunya mendapat resistensi pelarangan keras oleh ORMAS keagamaan berupa tekanan, ancaman dan intimidasi. Rencana diskusi bedah buku dengan sejumlah aktivist, mahasiswa, akademisi dan berbagai komponen masyarakat mendapat aksi pentangan dan pembubaran dari kelompok ORMAS garis keras.  Dalam wawancara dengan TV Australia Network program focus Asia-Pacific pada hari Minggu lalu, Irsa Manji mengaku ada beberap orang staf dan pengikutnya sempat mengalami kekerasan oleh aktivist Ormas keagamaan.

Alasan menolak kedatangan Manji oleh Ormas keagaaman adalah karena Irsad Manji dituduh Aktivis Feminis yang mengaku Muslim serta berjuang keras mempromosikan HAM, kesetaraan dan Keadilan Gender dan juga hak-hak kelompok minoritas kaum Homo-Sexualitas, Lesbian dan juga dituduh mempromosikan kebebasan Sex sperti budaya di negara Barat tempat tinggalnya sekarang. Padahal dalam wawancara Manji sendiri mengaku bahwa tujuannya ke Indonesia sama sekali tidak bertujuan untuk mempromosikan apa yang dituduhkan pada dirinya.

Manji juga pernah menceritakan pengalamannya bahwa dia dan keluarganya yang keturunan India pernah menetap di Afrika (Uganda) juga dulu pernah menjadi korban pelanggaran HAM oleh Pemerintahan Diktator Idi Amin yang mengaku Muslim tapi membunuh saudara-saudaranya sesama Muslim di Afrika dan ketika terjadi perang Saudara Manji dan keluarganya terpaksa harus meminta suaka politik di Canada dan akhirnya menetap di Amerika (US). Dalam testimonya Manji selalu berterima kasih pada negara-negara maju Demokrasi mempraktekkan Humanisme dan telah berbaik hati membantu menyelamatkan rakyat lemah yang terpinggirkan. Manji dan keluarganya telah diselamatkan dulu dari perbuatan barbar pemerintahan Diktator Idi Amin yang mengaku Islam tapi perbuatannya tidak Islami. Dari pengalaman buruk yang pernah dialami Manji dan keluarganya ini sehingga Manji merasakan akan pentingnya Isu HAM diangkat dan dipromosikan.

Isu kedatangan Lady Gaga Konser di Indonesia juga mendapat resistensi dan penentangan keras oleh Ormas keagamaan. Lady Gaga dituduh berpenampilan Seronok, pemuja setan. Content lagu-lagunya tidak sesuai dengan adat ketimuran dan penampilannya seronok dan sangat seksi bisa mempengaruhi moralitas anak mudah. Padahal menurut Said Agil Siraj dari DPP NU, dalam acara dialog Indonesia Lawywers Club di tayangkan di TV One, beliau katakan biar sejuta artis seperti Lady Gaga tidak akan mempengaruhi Iman Umat Islam di Indonesia.

Lalu kenapa anggota Ormas Islam sangat agressif dan menayangkan surat ancaman dan menekan POLRI. Tidak bermaksud menjadi fans pendukung Lady Gaga tapi hanya ingin berkomentar dan menanggapi isu santer ini dengan sekali lagi mengatakan bahwa jika penampilannya Lady Gaga seronok dan sangat sexy dan tidak sesuai adat ketimuran tapi kan banyak juga artis asing sebelum Lady Gagakelihatan lebih sexy dan seronok juga pernah tampil di Indonesia tanpa reaksi sekeras isu kedatangan Lady Gaga.

Mungkin juga ada sisi positifnya jika kita mau mencari digoogle kegiatan positip aksi amal yang juga pernah dilakukan oleh Lady Gaga bisa dilihat di Internet, ada banyak aksi yang juga sangat positif dan berimplikasi pada humanisme dan kegiatan sosial yang sangat bermaamfaat yang melibatkan kontribusi positif. Sebut saja Konser Amal membantu Korban Tsunami di Jepang, Korban Gempa di Haiti dan Korban Kemanusiaan di di beberapa negara di Afrika telah melibatkan Lady Gaga dalam aksi kemanusian dompet amal membantu para korban dan keluarganya.

D Indonesia ada banyak artis lagu-lagu Pop dan Dangdut yang penampilannya di Panggung menyaingi penampilan Vulgar, Seronok dan Sexy. Mereka adalah Lady Jupe, Lady Dewi Persik, Lady Agnes Monica, Lady Anisa Bahar, Lady Inul Daratista dan Lady Trio Macan. Kalau bilang gayanya seni panggung Lady Gaga mengundang Porno aksi di Indonesia juga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan konser lagu dangdut yang terkadang sangat Vulgar dan sexy. Tari telanjang striptease ternyata juga sudah ada tidak hanya di Jakarta tapi juga sudah ada di daerah-daerah walaupun sembunyi-semubunyi dan bermain kucing-kucingan dengan petugas. Tari perut (Belly Dance)yang sangat erotis itu dan berasal dari Mesir juga sudah ada di Indonesia bahkan di beberapa daerah juga sudah dikursuskan kepada anak-anak gadis. Di Sulawesi Selatan terkadang di pesta pengantin jelang tengah malam sering tampil acara Candoleng-ndololeng yang mana penampilan penyannyi/penari di konser Candoleng-doleng berpakaian sangat seksi dan erotis serta pertunjukkannya juga tidak hanya disaksikan oleh orang dewasa tapi juga ada anak-anak yang menonton. Kalau dibilang content syair lagunya Lady Gaga tidak sopan dan tidak sesuai adat ketimuran tapi di Indonesia lagu-lagu dangdut dan Pop juga syair lagunya banyak yang Vulgar dan kedengaran Tabu misalnya Lagu Bela Durian, Keong Racun, Nyai Ronggeng.Syair Lagunya Ahmad Dhani , aku ingin BERCINTA (Ingat bercinta itu artinya MAKING LOVE ML = Berhubungan Sex) syair lagu ini juga kedengaran Tabu.

Jika dibilang seni pertunjukkan yang ditampilkan Lady Gaga mengandung konotasi pemuja setan. Kata Jurnalis Kawakan, Ridwan Saidi, di Indonesia banyak juga seni yang berbau Mistis seperti tarian Kuda Lumping yang penarinya bisa kemasukkan setan. Juga di Indonesia banyak siaran TV yang mempertontonkan acara-acara ritual Mistis di Kuburan dan tempat-tempat anker. Banyak orang yang berjudi dan meminta petunjuk dan keberutungan dari temapat-tempat yang dianggap keramat. Juga di Indonesia sangat sering anak-anak ABG kemasukan setan dan juga ada banyak kasus orang tua digoda setan sehingga melakukan perbuatan bejat atau juga tergoda oleh setan dan melakukan tindak pidana korupsi.

Hanya masalahnya mungkin banyak orang yang hanya selalu melihat suatu pemasalahan dari perspektif tunggal dan terpengaruh oleh pandangan negative stereotyped dan sikap prejudicious serta Xenopobia. Sama dengan sikap sebahagian orang asing yang memiliki pandangan stereotyped dan Islamophobia dan menganggap bahwa Islam itu dekat dengan aksi kekerasan dan terorisme dan melihat bahwa semua Muslim itu sama yaitu mencintai aksi kekerasan. Ini merupakan pandangan yang keliru dan kata Prof. Arif Budiman dari Melbourne University, All Muslims are put in the same basket. Padahal sebenarnya Islam itu adalah agama yang damai dan tidak ada yang salah dengan ajaran Islam tapi ada segelintir umatnya yang keliru menerapkan ajaran Islam. Dengan kata lain, terkadang ada segelintir umat Islam yang mungkin punya pandangan garis keras sebagai hardliners, sangat intolerant, menentang kebebasan berekspresi dan selalu mau monopoli kebenaran dan bahkan lebih ekstrim lagi kelompok di luar jemaahnya walaupun sesama Islam dianggap kafir.

Juga Kenyataannya bahwa majoritas umat Muslim sangat moderat dan tolerant walaupun kebanyakan juga mereka ada yang berada pada posisi the silent majority dan hanya sebahagian kecil yang mengaku reformist dan mau mengekpresikan dan mengartikulasikan hal-hal yang perlu dikritisi dan dan dicarikan solusinya untuk kebaikan umat Islam di masa yang akan datang.

Salam Perubahan
Mochtar Marhum
Akademisi UNTAD, Aktivist Damai
Mantan Akvtivis Pemuda Remaja Islam Masjid Mujahidin
Kabupaten Tolitoli dan Mantan Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
KORWIL AUSTRALIA SELATAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar