Minggu, 20 Mei 2012

ISU HAM, ISLAM DAN MASA DEPAN UMAT

Saya sepakat dengan pendapat  bahwa HAM (Human Rights) itu adalah Universal dan bukan hanya dimonopoli oleh negara-negara Demokrasi Barat. Terkadang ada juga argumentasi yang keliru, prejudicious dan  negatif stereotyped. Melihat bahwa semua produk dari barat dengan lebel Demokrasi kapitalis dan Liberalis itu jahat dan tidak compatible dengan adat timur dan apalagi Islam. Saya kira contoh kongkrit tentang pelaksanaan HAM di seluruh belahan bumi ini bukan hanya di negara-negara Demokrasi Barat tapi juga di negara-negara sedang berkembang dan negara dunia ke tiga.

Human Rights adalah bersifat universal dan bukan hanya didominasi oleh negara-negara barat liberalis-kapitalis sperti contoh empiris yang dikemukakan oleh sejumlah media dan lieteratur Sosial-Humaniora. Bayangkan apa yang terjadi di Afganistan  selama Pemerintahan Taliban. Kelompok Taliban menapsirkan ajaran Islam secara sempit dan kaku (rigid) dan jelas dalam beberapa tulisan di media masa yang sempat saya baca dan media Televisi yang sempat saya saksikan, kelompok pemerintahan Taliban telah merampas hak-hak asasi kaum wanita untuk mendapatkan akses pendidikan yang merata, setara dan selevel dengan kaum pria di Afganistan dan kebijakan Taliban yang keliru seperti ini merupakan kebijakan sesat dan merupakan pembodohan kaum wanita Islam sehingga kaum wanita Islam jelas bisa jadi tertinggal dan bodoh karena oleh Pemerintahan Taliban kaum wanita dilarang keras keluar rumah bersekolah. Ingat Kelompok Taliban disamping kaku menapsirkan Alquran juga menjadikan umat Islam di Afganistan bodoh dan tertinggal karena Taliban melarang umat Islam menggunkan produk teknologi. Semua yang berbau teknologi itu haram menurut Taliban dan mereka juga sempat melakukan swiping dari rumah ke rumah memusnahkan semua pesawat telepon, televisi, radio, komputer dan semua yang bernbau teknologi. Mereka ingin kembali ke masa silam yang mungkin suram. Kalau mau ikut ajaran Islam menurut versi Taliban maka umat Muslim di seluruh dunia akan bodoh dan tertinggal dan itu mungkin dulu sama apa yang diinginkan oleh bekas penjajah Afganistan yaitu Pemerintah Komunis Uni Soviet supaya supaya umat Islam menjadii bodoh dan tertinggal dan agar supaya mereka tetap bisa dijajah. Bayangkan kalau kita menganggap haram dengan produk teknologi seperti pesawat terbang, kapal laut bermesin kendaraan bermotor dan ini berarti kita akan kembali ke Jaman Bahule sehingga misalnya orang naik Haji dari Indonesia harus pakai Kapal Layar dan atau naik Onta. Kapan tibanya?

Juga kaum perempuan selama Taliban berkuasa dilarang menjadi wanita karir misalnya dilarang bekerja di luar rumah menjadi PNS, Politisi, Polwan, Militer Wanita, karyawan swasta pemimpin. Dan akaibatnya ketika suami mereka meninggal, wanita-wanita Muslim yang dilarang bersekolah dan bekerja di luar rumah harus menghadapi semuanya dengan bekerja apa saja untuk mendukung ekonomi keluarga dan akibatnya disinyalir oleh beberapa media internasional ada kasus di mana ada segelintir wanita yang terjun ke dunia hitam prostitusi demi sesuap nasi. Dan tentu jika ketahuan akibatnya dihukum rajam dan ini merupakan pemandangan yang sungguh sangat menyedihkan.

Sebagai umat Muslim sungguh sedih dan kenapa umat Islam seperti kelompok Taliban yang sangat kaku menterjemahkan ajaran Islam. Dan mereka selalu berpatokan bahwa Allah akan memberikan rejeki kepada umatnya tapi penasiran ini mungkin keliru karena dalam Alquran dikatakan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu Kaum jika mereka tidak mau merubahkanya sendiri. jangan jadikan Indonesia seperti Islam di Afganistan selama pemerintahan Taliban yang sempit dan kaku menterjemahkan ajaran Islam. Seandainya kami tinggal di Afganistan di Jaman Taliban, kami tidak diisinkan menggunakan Mobile Phone (BB) dan apalagi media sosial seperti Email, FB dan Twitter. Kita terpaksa harus kembali ke Jama Bahule dan mejadi masyarakat yang bukan progresif tapi sebaliknya regresif karena tidak melihat ke depan dan ke luar ( Looking forwards and looking outwards) tapi hanya selalu melihat ke belakang dan ke dalam (Looking backwards and inwards) nah bagaiman Islam mau maju?, sungguh menyedihkan dan memprihatinkan.

Contohilah negara-negara berpenduduk majoritas Islam dan terbuka dan maju sperti Malaysia, Bahrain,Qatar,  Kuwait, Jordania dan Kota Doha. Ingat ketika masyarakat itu miskin dan terbelakang akan mudah dijajah dan diduduki oleh negara-negara maju atau bahkan akan terjadi kasus kelaparan perang saudara karena berebutan sumber daya yang sangat terbatas dan Supremasi hukum tidak berjalan.

Lihat contoh negara-ngara Islam di Afrika sperti Somalia, Sudan, Nigeria sampai sekarang terjadi perang saudara dan kelaparan serta kemiskinan melanda negeri yang majoritas Muslim ini sementara elit-leitnya hidup senang dan tenang dan berlimpah kekayaan sedangkan rakyatnya menderita kemiskinan dan kelaparan dan kasus kriminal rentan terjadi di mana-mana.
Makanya penting juga membaca media Internasional dan menyaksikan TV Internasional setiap hari supaya ada refernsi dan kita ketahui dengan jelas apa yang terjadi di negara-negara berpenduduk majoritas Muslim.

Di negara makmur hukum dan ketertiban berjalan baik dan hampir tidak terjadi gap ekonomi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Negara makmur skarang dan stabil justru negara-negara Eropa yang menganut paham Sosialis-Demokrat walaupun negara-negara Demokrasi-Kapitalis di Amerika Utara, Australia, New Zealand dan Sebagian Eropa Barat tetap eksis dan tetap berdaya saing unggul.

Jadi keliru menapsirkan bahwa rejeki itu sudah dipersiapkan oleh Allah dan jangan takut karena pasti dijamin kehidupan umat Islam dan tidak akan ada anggota keluarga yang kelaparan. Namun, masalahnya jika tidak bekerja dengan giat pasti rejeki tidka akan datang dengan sendirinya. Betul Allah telah menjanjikan rejeki tapi mirip hidangan sudah ada di atas meja tapi kalau kita sendiri tidak mau melayani diri kita sendiri untuk memasukkan ke dalam mulut mana mungkin kita bisa kenyang dan tidak mungkin akan ada yang mau menyuap anda untuk makan hidangan yang telah disediakan Allah di atas meja. juga dalam Islam diperintahkan Allah bertebaran di muka bumi untuk mencari rejeki. Dan juga harus di ingat bahwa dalam Islam Allah akan menaikan derajat orang yang berilmu.

Selama ini umat Islam terus trauma dan dihantui oleh bayang-bayang negara imperealis penjajah yang pernah menjajah dan menindas negara-negara miskin dan atau negara dunia ketiga. Kita berhak mengkritisi dan mencaci maki masalah homoseksual, lesbian dan pergaulan bebas seperti yang dipraktekkan di negara-negara maju padahal perbuatan bejat dan tindak pidana korupsi yang menjadikan negara ini miskin juga merajalela di mana-mana. Ingat di negara maju ada UU yang mengatur masalah pelanggaran sex (sex offensive). Misalanya, tidak boleh melakukan hubungan sex dengan anak-anak di bawa usia 18 tahun dan jika didapatkan orang melakukan hubungan sex dengan anak-anak berusia di bawa 18 tahun maka sangsinya sanga berat dan dianggap molesting tapi lihat apa yang terjadi di negeri ini dari beberapa hasil survery oleh sejumlah LSM, banyak anak-anak belasan tahun sudah pernah melakukan hubungan sex bebas.

Jadi kesimpulannya jangan dendam kusumat dengan negara-negara maju yang nota bene pernah jadi penjajah dan berideologi Demokrasi liberalis. Ambilah yang baik-baik dan buanglah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ada banyak ajaran dari negara-negara barat yang mungkin sangat bagus sehingga menjadikan mereka maju dan terus memiliki daya saing yang luar biasa. Dan dari perspektif sejarah Ilmu pengetahuan dan perdaban umat, banyak literatur yang menyatakan bahwa ajaran yang diterapkan oleh barat justru ada yang bersumber dari ajaran Islam. Lalu kenapa kebanyakan negara-negara yang majoritas berpenduduk Islam disebutkan oleh laporan sejumlah media masih mengalami ketertinggalan dan bahkan banyak yang menderita miskin bahkan terus terjadi perang saudara yang berkepanjangan sperti di Afrika dan Timur Tenga?. Mungkin saatnya umat Islam melakukan introspeksi dan lebih banyak melakukan dakwah bilhal (Action) yang positif dan produktif dan bukan hanya melulu melakukan dakwa verbal (lisan dan terlalu sibuk menyalahkan orang lain seperti pepatah lama mengatakan Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan tapi semut di seberang lautan nampak jelas.


Salam Perubahan

Mochtar Marhum
Academic, Peace Acitiviest
Mantan Aktivist Pemuda Remaja Masjid Mujahidin Kabupaten Tolitoli
dan Ex-Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Australia Selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar