Minggu, 17 Juni 2018

DOMINASI KEJUARAAN SEPAK BOLA DUNIA DARI PERSPEKTIF SEJARAH, GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


Oleh Mochtar Marhum
Olahraga sepakbola menurut perspektif sejarah berasal dari Inggris. Namun, dalam catatan sejarah Inggris hanya merebut satu kali Piala Dunia yaitu tahun 1966 yang saat itu kejuaraan dunia di gelar di Inggris sebagai tuan rumah kejuaraan dunia.
Menarik untuk dikaji dan ditelusuri prestasi keseblasan Indonesia di level Internasional karena selama ini banyak generasi zaman now yang cenderung bersifat sinis dan fesimis dengan prestasi keseblasan asal Indonesia.
Sebenarnya Tim Nasional Sepak Bola Indonesia pernah tercatat ikut dalam ajang bergengsi di Sepak Bola Internasional. Tim keseblasan asal Indonesia ketika itu pernah dikontrol oleh Tim Sepak Bola Seluruh Indonesia yang masuk dalam Konfederasi Sepak Bola Asia sebelum masa Kemerdekaan. Tim Sepak Bola Indonesia menggunakan nama Tim Sepak Bola Hindia Belanda.
Dengan nama itulah tim ini sempat ikut Piala Dunia FIFA di Francis tahun 1938 tapi sayangnya sempat dikalahkan oleh tim Keseblasan dari Hongaria dan sejak itu Indonesia tidak pernah ikut Piala Dunia
Menurut catatan sejarah peestasi kejuaraan sepak bola dunia, Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan) walaupun tidak tergolong negara makmur, keseblasan ini sangat unggul dan sempat mendominasi kejuaraan dunia.
Brasil salah satu negara yang paling banyak frekwensi capaian piala dunia sebanyak. Pernah 5 kali meraih Piala Dunia yaitu pada tahun 1958 dan empat tahun kemudian kembali berhasil merebut Piala dunia tahun 1962. Brasil kembali menjadi juara dunia tahun 1970, 1974 dan 2000. Uruguay dan Argentina, dua negara Amerika Latin yang sempat dua kali menggondol Piala dunia sejak dimulainya kejuaraan dunia tahun 1930.
Dalam hal capaian prestasi sepak Bola Dunia dari perspektif Ras, Geografi dan Demografi, keseblasan terutama dari kawasan Eropa Barat paling dominan menguasai Piala Dunia.
Jerman pernah empat kali menjadi juara dunia yaitu tahun 1954 dan 20 tahun kemudian sempat menggondol kembali Piala Dunia, juga tahun 1974 Jerman kembali juara dunia dan pada iven piala dunia terakhir tahun 2014 kembali menjadi juara dunia di Brasil. Namun, kekecewaan harus diterima oleh tim Panser Jerman dan simpatisan pendukungnya setelah berhasil ditundukkan oleh tim keseblasan Mexico kemarin, pada iven Piala Dunia tahun 2018 di Rusia yang kejuarannya resmi dimulai tanggal 15 Juni 2018.
Italia juga merupakan keseblasan unggulan asal Eropa Barat yang berhasil empat kali menggondol Piala Dunia sama banyaknya dengan tim keseblasan Jerman. Secara berturut-turut Italia pernah menjadi Juara dunia pertama kali pada tahun 1934 atau kedua kalinya diselenggarakan Piala Dunia. Dan empat tahun Kemudian Keseblasan Italia kembali menggondol Piala Dunia pada tahun 1938, tahun 1982 dan terkahir tahun 2006 di Jerman. Dua keseblasan Eropa Barat lainnya yang sempat menggondol satu kali Piala Dunia yaitu keseblasan asal Francis tahun 1998 dan Spanyol tahun 2010.
Akhirnya fakta dan Sejarah membuktikan bahwa prestasi sepak bola dunia didominasi oleh bangsa Eropa Barat seperti tercatat dalam sejarah di atas.
Dan adapun bangsa Amerika Latin (Amerika Tengah dan Amerika Selatan) merupakan dua wilayah di Benua Amerika yang pernah dijajah oleh Portugis dan Spanyol asal Eropa Barat yang mungkin di masa kolonial tersebut bangsa Eropa Barat sempat menularkan kepiawaian memainkan si kulit bundar kepada bangsa jajahannya.
Dan demikian juga pemeintahan Kolonial Belanda asal Eropa Barat yang pernah menguasai wilayah Nusantara mungkin juga sempat menggalakkan olahraga sepak bola ketika masa pemerintahan kolonial berlangsung sehingga keseblasan Indonesia yang pada saat itu bernama keseblasan Hindia Belanda pernah tercatat dengan tinta emas ikut dalam kejuaraan Piala dunia di Francis delapan puluh tahun yang lalu.
Mungkin informasi primer dan detil bisa ditanyakan pada kakek-nenek buyut kita yang masih hidup dan kebenaran pernah jadi saksi hidup dan pelaku sejara ketika itu, tentang olahraga sepak bola di zaman penjajahan Belanda.
Amerika Latin dan Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Eropa Barat dan sempat mewarisi kepiawaian sepak bola hingga mencapai prestasi di tingkat Internasional tapi yang jelas konteks dan perspektifnya berbeda karena bangsa Eropa Barat (Portugis dan Spanyol) tidak hanya mewarisi kepiawaiaan sepak bola tapi juga meninggalkan bibit dan keturunannya yang kini jadi elit pemimpin di negara bekas jajahannya yang terus memotivasi, menginspirasi dan mewarisi bibit unggul pemain sepak bola dunia.
Walaupun sebagian dari pemain sepak bola dunia asal Amerika Latin adalah keturunan Afrika. Nenek moyangnya dulu dibawa dari Afrika sebagai budak dan pekerja kebun oleh bangsa penjajah Eropa Barat ke Amerika Latin (Amerika Tengah dan Amerika Selatan). Dan kini keturunannya banyak yang piawai jadi pemain sepak bola dunia.
Zaman now konteks lokal di Indonesia jauh beda. Sama dengan kebanyakan negara-negara penggemar sepakbola dunia lainnya, banyak yang menyewa pemain sepak bola asing dan bahkan ada yang telah memiliki reputasi dunia dan tentu menjadi pemain yang profesional. Menyewa pelatih dunia yang telah memiliki reputasi mengglobal juga bukan merupakan hal yang baru. Selain itu fenomena naturalisasi pemain sepak bola juga mulai jadi trending.
Tujuan menaikkan prestasi gemilang sepak bola di tingkat Regional dan di Level Internasional menjadi impian semua bangsa di dunia tidak terkecuali Indonesia.
Dan tentu sampai detik ini banyak yang selalu berharap satu waktu kelak sang saka merah putih akan berkibar di ajang Piala Dunia dan penggemarnya di negara lain akan turut bangga ikut mengibarkannya. Namun, kira-kira pada iven Piala Dunia tahun berapa yah ? ..hehehehe...tetap harus optimis bro !
Penulis: Kolumnis Freelance dan Akademisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar