Selasa, 22 Juli 2014

MASYARAKAT HARUS HANYA PERCAYA PADA LAPORAN DARI MEDIA MAINSTREAM YG INDEPENDEN DAN KREDIBEL


Oleh: Mochtar Marhum

Berita menarik dan suasana yang agak kontroversial disaksikan oleh masyarakat luas pasca perhitungan suara versi quick count kemarin. Diumumkan liwat media  tanggal 9 Jui2014 hasil pengumuman sementara  hitung cepat Pilpres.  Kubu Jokowi-Jk dinyatakan sebagai pemenang versi quick count oleh majoritas lembaga survey kredibel di Indoneisa.

Hasil PILPRES 2014 versi perhitungan suara hitung cepat telah diumumkan via media massa dan media sosial secara online. Majoritas lembaga survey kredibel yang berpengalaman merilis pengumuman suara versi perhitungan cepat dengan kemenangan pada kubu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dan diikuti oleh konferensi pers mengumumkan kemenangan versi quick count. Demikian juga kubu Prabowo Hatta kemarin telah mengklaim bahwa pihak mereka menang dan didasarkan data yang diperoleh dari lembaga survey mereka walaupun belum dirilis secara resmi oleh media mainstream.

Kacau negeri ini kalau terdapat laporan pemberitaan tentang hasil perhitungan sementara PILPRES 2014 dan jika mungkin terdapat intervensi politik yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara moril. Jangan ada lembaga survey oportunis dan tidak kredibel terlibat dalam pelaporan hasil perhitungan cepat yang diumumkan liwat media sehingga membuat masyarakat bingung dan berpotensi menimbulkan gesekan-gesekan yang berpotensi terjadinya konflik sosial di akar rumput akibat saling klaim antara kubu pendukung Capres-Cawapres masing-masing.

Munculnya suatu laporan yang mungkin sesat dan menyesatkan jika hasil hitung cepat tidak punya realibilitas dan validitas atau mungkin terjadi rekayasa dan pabrikasi data. Hindari hasil hitung cepat (Quick Count) jika hanya dibuat samau-maunya sendiri dengan versi kubu pendukung Capres-Cawapres masing-masing yang mungkin berdasarkan motivasi ABS (Asal Bapak Senang) dan atau menggunakan rujukan atau sumber data yang kurang kredibel atau masih diragukan keabsahan data yang disajikan.

Ironisnya beberapa relawan salah satu kubu telah merilis angka-angka kemengan PILPRES versi relawan mereka dilapangan. Dan kemudian merilisnya dan ternyata ada perbedaan dengan hasil hitung cepat majoritas lembaga survey sebelah. Akibatnya tidak sedikit masyarakat yang menjadi bingung dengan klaim kemenangan dari kubu ini. Namun yang jelas laporan yang dirilis liwat media mainstream yang resmi dan kredibel itulah yang cukup meyakinkan. Sebaliknya laporan yang tidak resmi dan yang dilaporkan oleh individu secara tidak resmi tentu masih harus dipertanyakan kredibilitasnya.

Laporan yang sah (Yang legal) adalah laporan dari media mainstream yang independent dan Kredibel yg merupakan produk jurnalistik misalnya laporan dari Antara News, Kompas, Jawapos, Media Indonesia, Tempo, TribuneNews, VivaNews, Merdeka.Com, DetikNews, RRI dan Media Elektronik yg Kredibel dll. Dan demikian juga hanya mengandalkan Laporan dari Lembaga Survey Resmi yang telah diatur oleh PERSEPI dan telah secara berkala diaudit oleh lembaga audit resmi.

Semua berita dan laporan dari media mainstream merupakan Produk Jurnalistik dan telah diatur oleh UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Semua jurnalis dan media mainstream ini tentu tunduk pada UU Pers dan tdk boleh melakukan pembohongan Publik (Merekayasa data atau pabrikasi data).

Beda dgn media abal-abal dan laporan individu tidak diatur oleh UU Pers dan kode etik jurnalistik karena bukan produk jurnalistik dan tentu data tdk bisa dipertanggungjawabkan karena tdk diatur oleh UU Pers dan kode etik jurnalistik. Data dan laporan yg bukan produk jurnalistik bisa dibuat seenaknya. Sambil menanti laporan resmi versi KPU berikut dibawa ini laporan dari 33 Provinsi hasil perhitungan cepat yang diterbitkan oleh AntaraNews.

Ini laporan dari 33 Provinsi terkait perhitungan cepat (Quick count) yang sah, kredibel dan dan dapat dipercaya dilaporkan oleh AntaraNews http://m.antaranews.com/pemilu/quick-count-pilpres-2014
Quick Count Pemilu Presiden 2014 - Pemilu Presiden 2014 ANTARA News
antaranews.com

Saatnya masyarakat Indonesia bersyukur dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah, Petugas Keamanan, KPU/KPUD, Bawaslu dan Panwaslu serta semua stakeholders Pemilu atas terselenggaranya Pemilu yang damai, aman dan lancar. Ingat kemenangan PILPRES yang resmi dan sah adalah kemenangan untuk semua rakayat Indonesia di mana saja berada. Dan Insya Allah siapapun yang diumumkan secara resmi sebagai pemenang PILPRES oleh KPU pada tanggal 22 Juli 2014 harus diterima dengan lapang dada sebagai perwujudan dari rasa hormat kita pada prinsip-prinsip Demokrasi dan sikap kejujuran dari stakeholders penyelenggara PILPRES. Semoga proses akhir PILPRES sampai pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 bisa berjalan lancar, aman dan damai. Akhirnya Salam lima jari untuk Indonesia Bangkit menjadi Indonesia Hebat.

Penulis: Akademisi, Aktivis Damai dan Blogger Isu Sosial Humaniora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar