Sabtu, 04 Juni 2011

Catatan Dirgahayu Sulteng

Tidak terasa provinsi tercinta sulteng telah genap
berusia hampir setengah abad. Ada banyak harapan dan
kenyataan yang telah hadir bersama proses perjalanan
panjang provinsi yang ibu kotanya terletak tepat di
jantung NUSANTARA.

Sebagai warga sulteng saya ingin mengemukakan beberapa
saran dan pendapat untuk masa depan Sulteng:

Pertama, Sulteng perlu meninkgatkan kualitas
pendidikan sehingga berdampak positif dan sangat baik
pada kualitas SDM yan berperan signinfikan dalam
mesukseskan pembangunan wilayah Sulteng.

Kedua, harus ada power sharing untuk mencegah
kecemburuan etnis atau kelompok tertentu. Wajah
pemerintahan Sulawesi Tengah harus mencerminkjan wajah
Sulteng bukan wajah click, kelompok atau etnis
tertentu. Kita perlu belajar dari provinsi tentangga
seperti, Sulsel, Sulut dan Gorontalo. Kearipan lokal
(local wisdom) dan falsafah lokal seperti nosarara
nosabatutu perlu dipromosikan karena nilai-nilainya
sangan baik dan inklusif.

Ketiga, harus ada wealth sharing yaitu perlu adanya
pembenahan infrastruktur ekonomi dan penguatan ekonomi
kerakyatan/ril yang berimplikasi pada akses pemerataan
kesejatraan. Regulasi dan birokrasi penjang yang
menghambat pertumbuhan ekonomi perlu direformasi.
Pemerintah perlu sekali memperhatika masyarakat miskin
dan para kelompok pengangguran. Program pemberdayaan
mayarakat mutlak dikembangkan.

Keempat, harus ada sharing idea yaitu kita harus
menjadi masyarakat yang mengutamakan musyawarah untuk
mecapai mufakat. Kebijakan bottom-up (bottom-up Policy
dan decision making) harus dikembangkan, partisipasi
masyarakat dalam pembangunan perlu mendapat prioritas.

Kelima, Pemerintah harus memperhatikan pemabangunan
kebudayaan yang berwawasan multikultur. Dengan kata
lain harus diakui bahwa Sulteng adalah salah wilayah
di Indonesia yang memiliki penduduk dan budaya yang
heterogen. Keengganan pemerintah memperhatikan
pembangunan yang berwawasan mulculturaslim bisa memicu
konflik sosial dan konflik identitas yang baru.

Keenam, Pemerintah dan masyarakat sulteng harus
memrpomosikan sulteng liwat event pembangunan dan
budaya yang berlevel nasional dan internasional dengan
mengundang peserta dari berbagai wilayah negara lain.
event nasional dan internasional bisa merehabilitasi
image orang luar bahwa sulteng adalah daerah konflik
yang kurang stabil keamanannya. Kehadiran masyarakat
dari luar ke Sulteng dengan sendirinya akan
mempromosikan bahwa sulteng itu indah aman, damai dan
jauh dari aksi kerusuhan dan kekerasan.

Demikian saran dan pendapat saya sebagai warga sulteng
yang sangat mencintai daerah ini dan berharap untuk
lebih maju setara dengan provinsi yang sudah maju di
Nusantara. Akhirnya, selamat HUT SULTENG ke 43 semoga
sulteng tetap maju, aman dan damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar