Selasa, 21 Februari 2017

POLITIK IDENTITAS DALAM PERSPEKTIF PIMORDIALISME


Oleh Mochtar Marhum
Euporia kebangkitan Etnis dan kultur melalui politik identitas mulai terlihat pasca runtuhnya rezim Orde Baru dan digulirkan kebijakan otonomi daerah.
Di beberapa daerah politik identitas ada yang mulai nampak terutama dalam hal promosi jabatan dan rekrutmen pada sektor formal. Posisi strategis di beberapa daerah yang mengusung politik identitas di didominasi oleh figur-figur dari kelompok suku tertentu atau clan dinasty tertentu. Bersamaan terlihat praktek oligarki politik di beberapa daerah tertentu.
Kata fanatik yang berkonotasi politik tentu berkaitan dengan kebijakan dan perencanaan (Policy and planning).
Jargon Politik dan fanatik kesukuan di satu sisi bisa baik karena dapat membangkitan semangat primordialisme tapi di sisi lain bisa menjadi ancaman bagi persatuan masyarakat jika bersifat eklusif dengan dubumbui ikatan emosional kesukuan.
Ethnic, cultural and linguistic revival (Kebangkitan Etnis, budaya dan bahasa daerah) tidak bisa hanya melalui kebijakan atau prencanaan dari atas (Top Down Policy) dan ini hanya bersifat artificial dan tidak alami, sulit dan sifatnya keropos dan mudah gagal fakta sejarah telah membuktikannya.
Kebangkitan etnis justru kelihatan baru pada tataran elit terutama mereka yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan punya posisi yang sangat berpengaruh di masyarakat.
Idealnya kebangkitan etnis, kultur dan bahasa harus bersifat alami dari masyarakat bawa atau Bottom up, namun paradigma Bottom agak mustahil terwujud jika masyarakat bawa banyak yg masih terbelakang dan kurang perhatian dari pemerintah untuk memajukan mereka liwat program perbedayaan masyarakat. Peranan pendidikan formal cukup signifikan dalam hal ini.
Politik identitas itu lazim terjadi di negara sedang berkembang dan membawa efek plus dan munus. Efek plusnya ketika kelompok etnis tertentu bisa bangkit dan berkembang tapi mampu menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan sosial. Sebaliknya efek minusnya bisa muncul jika para elit politik hanya memiliki pandangan ekskusif dan menghidupkan praktek nepotisme. Promosi jabatan dan rekrutmen pegawai tidak berdasarkan kebutuhan (needs) tapi lebih terpengaruh dengan keinginan (wants).
Penulis: Akademisi UNTAD (Dosen dan Peneliti), Concerned dgn Isu Sosial Humaniora, Konsentrasi Bidang Ilmu Bahasa, Budaya, Etnis dan Pendidikan

PEMILUKADA DKI JAKARTA DAN SIKAP PASLON NOMOR SATU YANG JADI FENOMENAL


Oleh Mochtar Marhum
Pemandangan kontras dapat terlihat liwat media pasca Pemelihan Kepala Pemerintahan (Pemilihan Kepala Daerah atau Kepala Pemerintahan). Ada suasana yang damai dan tetap harmonis tapi terkadang juga ada suasana Chaos dan tegang.
Di negara-negara Demokrasi pasca pemilihana (Election), pasangan calon dan pendukungnya akan bersikap positif dan mendukung hasil pemilihan. Dan kelompok yang tidak puas akan menghormati hukum dan menempuh jalur hukum. Namun sebaliknya di negara gagal (failed states) justru yang terjadi pasca pemilihan adalah tindakan anarkis dan konflik kekerasan.
Di negara-negara Demokrasi dan di masyarakat yang terbuka (Opened Society) pasca pemilihana kepala pemerintahan, sudah lazim terlihat yang kalah biasanya mengucapkan selamat kepada pemenang dan menyampaikan pidato kekalahan dan yang menang menyampaikan pidato kemenangan dan mengucapkan maaf dan terima kasih kepada paslon yang kalah dan kepada seluruh masyarakat yang mendukung suksesnya pemilihan (Election). Sangat sering terlihat suasana yang sejuk dan harmonis.
Dari 101 daerah yang melaksanakan Pemilukada pada tanggal 15 Februari, mungkin hanya Pemikukada DKI Jakarta yang mendapat perhatian dan tanggapan serius dari masyarakat di Indonesia bahkan sampai di luar negeri. Suasana tegang dan mobilisasi masa juga sempat mewarnai Pilkada DKI.
Isu SARA yang diharamkan oleh pemerintah justru tak dapa dihentikan bahkan sempat meramaikan suasana jelang kampanye. Berita Hoax dan info palsu juga hampir setiap saat menghiasi media sosial yang disebarkan melalui media abal-abal. Tidak sedikit pemimpin yang jadi korban fitnah berita Hoax. Dan banyak pula pengguna media sosial yang jadi korban karena percaya dengan berita Hoax.
Pemilukada yang sukses mengantarkan Paslon Nomor urut 2 dan Nomor urut 3 ke putaran kedua yang Insya Allah akan diselenggarkan bulan April, terhitung sukses terselenggara dengan baik walaupun sejumlah media melaporkan bahwa diduga telah terdapat beberapa keganjilan selama berlangsungnya masa kampanya dan saat hari H Pemilukada.
Paslon Agus-Silvy gagal di putaran pertama tapi Paslon Nomor urut satu tersebut justru mendapat simpatik dan tanggapan yang positif oleh masa dari berbagai kalangan bahkan termasuk dari kelompok pendukung Paslon lain yang sukses masuk putaran kedua.
Sikap Agus patut menjadi contoh bagi setiap kandidat yang mengikuti konstetasi Pemilukada. Sikap seperti Agus banyak dimilki dan dipraktekkan di negara-negara Champion Demokrasi.
Sebaiknya kita harus mengapresiasi dan salut terhadap sikap Agus yg secara sudi mau menelpon dan mengucapkan Selamat dan sukses kepada Paslon yang masuk putaran kedua.
Salut buat sikap Agus yang sangat Demokratis melakukan konferensi Pers dan menyampaikan pidato kekalahan yang cukup komprehensif dan sangat inspiratif.

Senin, 13 Februari 2017

KONTROVERSI LADY GAGA, FAKTA MISTIS DAN REFLEKSI DIRI

Saya termasuk salah seorang akademisi pencinta dan penggemar seni musik lagu-lagu berbagai aliran seni musik sperti, Pop Indonesia, dangdut, lagu-lagu baratan lagu-lagu daerah dan bahkan lagu-lagu Islami karya Opik saya gemari… Maaf. Terus terang saya bukan penggemar Lady Gaga tapi tapi sebagai pencinta seni saya tetap menghargai seni pertunjukkan dan Showbiz (Bisnis pertunjukkan).
Rencana tour Lady Gaga ke sejumlah negara-negara Asia yang telah mendapat resistensi dan penolakan keras dari sejumlah Ormas keagamaan di negara-negara Asia seperti Korea dan Phlpina. Walaupun kelompok garis keras, fanatik dan conservatif di sejumlah negara-negara Asia menantang konser Lady Gaga yang super mewah dan mahal itu tapi konsernya tetap jalan di negara-neagar tersebut.

Menurut sejumlah pengamat, habis enersi orang Indonesia terurtama dari aktivis Ormas keagamaan sibuk dan pusing menentang kedatangan Lady Gaga coz Lady Gaga dituduh pemuja Setan dan content lagu-lagunya tidak sesuai adat ketimuran.
Namun kata sejumlah pengamat, Lady Gaga, artis-artis asing dan sejumlah artis-artis Indonesia yang dituduh seronok dan berpenampilan erotis justru sering juga terlibat kegiatan-kegiatan yang sangat positif seperti terlibat dalam kegiatan menjalankan dompet amal dalam bentuk konser amal membantu rakyat yang korban bencana dan ini sisi positifnya yang sayang sperti dilupakan oleh mereka-mereka yang mengaku shock suci.
Di Indonesia korupsi merjalela karena godaan setan dan bahkan menurut fakta yang pernah dilaporkan oleh sejumlah media justru sangat Ironis ketika Kementrian yang mengurus masalah moral umat justru banyak Oknumnya yang sangat selalu digoda setan dan terlibat tindak pidana korupsi. Juga pengaruh kuat godaan setan sehingga perbuatan Jina juga merajalela dan justru mereka tergoa oleh setan dan melakukan tindak pidana korupsi atau Jina bukan karena pengaruh konser Lady Gaga karena mereka sendiri belum pernah menyaksikan konser Lady Gaga. Dan pemandangana negatif akibat godaan setan itu justru sudah sering menghiasi headline media massa di Indonesia.
Acara program TV banyak yang menayangkan film Sinetron setan-setan Uka-uka dan program tayangan yang berbau mistis. Seni tradisional Kuda lumping dan Reog ponorogo menurut sejumlah pengamat seni justru juga berbau mistis. Juga banyak anak-anak ABG terutama wanita yang sering kemasukan setan. Maaf tanpa membela tapi fakta yang saya lihat setelah lama saya tinggal dan belajar di negara maju/Barat yang dicap berbagai macam lebel negatif. Di sana saya justru hampir tidak pernah melihat anak-anak ABG kemasukan Setan dan berteriak-teriak histeris dan tidak pernah saya melihat anak-anak sekolah yang kemasukan setan ditayangkan di TV.
Kalau dibilang content syair lagunya Lady Gaga tidak sopan dan tidak sesuai adat ketimuran tapi di Indonesia lagu-lagu dangdut dan Pop juga syair lagunya banyak yang Vulgar dan kedengaran Tabu misalnya Lagu Bela Durian, Keong Racun, Nyai Ronggeng.Syair Lagunya Ahmad Dhani , aku ingin BERCINTA (Ingat bercinta itu artinya MAKING LOVE ML = Berhubungan Sex) syair lagu ini juga kedengaran Tabu.
Lalu kenapa kita di sini banyak yang shok alim dan selalu mau menopoli kebenaran selalu mencap orang di luar kita dengan stigma yang sangat negatif sama dan ini mungkin sama seperti segelintir orang-orang neo-konservatif di negara-negara maju yang terkontaminasi dengan pandangan negative stereotype dan prejudicious melihat bahwa Islam identik dengan aksi kekerasan. Padahal pandangan ini keliru. Kenapa kita hanya sempit melihat persoalan dan sangat cepat jump to the conclusion.
Padahal menurut ceramah sejumlah ustadz dan pidato politik sejumlah tokoh-tokoh penting di negeri ini bahwa di Indonesia juga terdapat banyak kemungkaran. Dan jika dibandingkan di negara-negara maju yang dicap sekuler, atheis, liberal dan kapitalis, justru di sana dari aspek sosiologi hukum, hukum positif dan adat istiadat dan budaya di sana justru sangat tertib aman, disiplin serta hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
Di sejumlah negara maju kasus korupsi dan perjinahan bisa ditekan sampai nihil karena yang ditonjolkan adalah supremasi hukum tapi di Indonesia yang ditonjolkan adalah supremasi Politik dan menurut pameo dari kawan saya seorang pengamat komunikasi bahwa kalau Jepang terkenal dengan Industri semi-conductor (Elektronik), Australia dan Newzealand terkenal dengan Industri pertanian, Amerika dan Eropa terkenal Industri Dirgantara dan Indonesia terkenal dengan Industri Politik karena supremasi politik lebih menonjol dari pada supremasi hukum sehingga terkadan banyak terjadi pelanggaran hukum.
Salam Perubahan
Mochtar Marhum
Akademisi, Aktivis Damai

Minggu, 12 Februari 2017

PITSA HATS, FENOMENA PIDGIN ? - PERSPEKTIF SOSIO-LINGUISTIK


Oleh : Mochtar Marhum
Pada umumnya fast foods yg ada di Indonesia berasal dari negara berbahasa Inggris (English Speaking Countries) atau dari Peradaban Barat Western Civilization.
Namun ketika nama fast foods diucapkan, pengucapannya akan terpengaruh bahasa Ibu (mother tongue) dan demikian juga penulisan mungkin secara sadar atau tidak sadar akan terpengaruh oleh ejaan bahasa Indonesia dan oleh mereka yg faham bahasa Inggris merasa lucu.
Berikut ini beberapa jenis Fast Foods yg paling favorit di Indonesia:
Fitsa Hats (Pizza Hut)
Kentaki Freet Ciken (Kentucky Fried Chicken)
Mek Donal (Mc Donald)
Sosis (Sossage)
Sebenarnya dari Perspektif Sosiolinguistik, fenomena Pidgin dan Creols pada umumnya terdapat di beberapa negara eks-koloni bangsa Eropa seperti di negara-negara bekas jajahan Inggris di Fasifik, Afrika dan Caribia.
Untuk di Indonesia sebenarnya kita tidak mengenal Pidgin dan Creols tapi penulisan atau ejaan yang berbau mirip Pidgin sering terdapat seperti salah satu contohnya penulisan Fitsa Hats yang dijadikan meme dan telah menjadi viral di media sosial yang telah rame beredar akhir-akhir ini.
Penulis: Akademisi UNTAD

KETIKA KATA BELA MENJADI POPULER


Oleh: Mochtar M
Akhir-akhir ini penggunaan kata Bela semakin populer. Namun, dari perspektik linguistik (Semantik), kata bela tidak hanya digunakan dalam konteks propaganda politik dan spiritualitas tapi juga digunakan dalam seni dan lirik lagu Dangdut tapi dengan makna yang berbeda.
Ketika lagi ramai dengan isu kasus penistaan agama, kelompok Ormas keagamaan turun ke jalan mengajak umat melakukan aksi BELA Agama.
Ketika lagi ribut-ributnya kasus ISIS dan dugaan indikasi bangkitnya PKI, banyak Ormas yg mengajak masyarakat utk mengadakan aksi BELA Negara.
Dan ketika lagi ramainya Kampanye Pilkada di beberapa daerah saat ini, bnyak artis membawakan salah satu lagu dangdut yg dipopulerkan oleh Jupe berjudul BELA Duren.
Semangat siang dan selamat siang jelang sore sobat Dumay. Selamat melanjutkan aktivitas hari ini semoga sukses selalu mengiringi.
"HAVE A NICE DAY".

PERUBAHAN ADALAH SUATU KENISCAYAAN YANG HARUS DISIKAPI DENGAN BIJAK


Oleh: Mochtar M
Film Satria Baja Hitam yang banyak dinonton oleh anak-anak dulu pernah terkenal dengan jargon populernya yaitu Haaiiiaat "Berubah".
Ada ungkapan menyebutkan bahwa tidak ada yang abadi kecuali kepentingan dan perubahan.
Ungkapan kata perubahan ini compatible dengan konteks pembangunan dan isu sosial-politik.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan pembangunan serta dinamika kehidupan maka perubahan adalah suatu keniscayaan dan sangat dibutuhkan jika suatu masyakarakat ingin maju dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Dalam Alquran disebutkan bahwa Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang pada diri mereka (QS13:11).
Charles Darwin (1809-1882), Seorang Ilmuwan yang terkenal asal Inggris yang teorinya sempat menjadi kontroversial dan sering jadi polemik di masyarakat dunia, pernah mengatakan:
"It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent but the one most responsive to change".
Mahluk yang paling kuat di muka bumi bukanlah mahluk yang paling mampu bertahan hidup dan juga bukan pula mahluk yang paling cerdas tapi yang mampu bertahan dan akan maju berkembang adalah mahluk yang sangat respon dengan perubahan.

BOROS DI UMUR TAPI HEMAT DI MUKA (PENAMPILAN SELEBRITY)


Oleh Mochtar M
Ira Kusno, Moderator debat Cagub-Cawagub DKI kemarin tidak menyembunyikan umurnya yang sudah 47 tahun tapi penampilannya seperti wanita yang masih berusia di bawa 30 tahun.
Dalam mata kuliah yang saya ajarkan di kampus yaitu mata kuliah Pemahaman Lintas Budaya (Cross Culture Understanding), diajarkan agar jika bertemu dengan orang asing terutama dari masyarakat barat (Western Society), jangan pernah bertanya hal-hal yang bersifat privat termasuk jangan pernah menanyakan usia seseorang karena dianggap sensitif dan bisa menyinggung persaan mereka.
Namun, sebaliknya jika anda memuji seseorang dalam budaya barat misalnya anda katakan bahwa orang tersebut kelihatan awet muda bukanlah merupakan sesuatu yang sensitif tapi sebaliknya merupakan suatu sanjungan yang apresiatif dan positif.
Waktu berlalu dengan cepat seiring usia bertambah. Umur seseorang tak dapat diputar balik seperti jarum jam tapi penampilan seseorang bisa mengelabui status usia yang sebenarnya sehingga terkadang kita bisa terkecoh dengan penampilan seseorang yang selalu kelihatan awet mudah atau sebaliknya penampilan seseorang yang kelihatan lebih tua.
Dulu pernah ada sebuah plesetan dari seorang teman yaitu boros di umur tapi hemat di muka atau sebaliknya boros di muka tapi hemat di umur.
Ahmad Albar, seorang musisi legendaris yang kini berusia 72 tahun tapi penampilan dan wajahnya seperti seorang yang berusia 40 tahun. Dari penampilan dan wajahnya kelihatan hemat 32 tahun. Walaupun akhir-akhir ini kelihatan raut wajah yang mulai dimakan usia seiring umur bertambah tentu tak dapat dipungkiri lagi.
Rata-rata seniman atau musisi sering berpenampilan awet muda. Mungkin karena mereka selalu dalam kehidupan yang banyak diwarnai dengan aktivitas hiburan dan sering jauh suasana stress. Mereka banyak memiliki teman, relasi dan fans yang selalu memberi motivasi dan inspirasi.
Mungkin dengan penghasilan yang cukup banyak, mereka mampu merawat tubuh mereka melalui asupan gizi dan obat-obatan yang bisa membantu agar penampilan mereka tetap fit, kelihatan enerjetik dan awet mudah.
Namun sebaliknya, musisi atau seniman yang terindikasi pengguna Narkoba dan alkoholik berat tentu penampilan mereka beda. Dan apalagi jika rentan dengan stress akibat bisnis shownya mulai sepi dan ada konflik dengan manjemen.
Juga apalagi jika seorang musisi kurang istirahat, rentan stress dan kurang mengkonsumsi makanan dan minuman yang berserat dan sehat tentu akan memiliki penampilan yang diistilahkan terbalik yaitu boros di muka (penampilan) walaupun hemat di umur.
Pada umumnya seorang musisi rocker dan pedangdut memiliki penampilan yang kelihatan macho, atletis dan sexy.
Walaupun mereka jarang berolahraga secara teratur, di saat konser atau show mereka sering nyangi sambil goyang joget sehingga penampilan mereka selalu kelihatan fit dan awet.
SIAPA YANG BERHAK MENILAI TULISAN ATAU UJARAN YANG MENGANDUNG UJARAN KEBENCIAN DAN HOAX ?
Oleh: Mochtar Marhum
Sya tidak sependapat dengan Rocky Gerung, salah seorang narasumber di acara Indonesia Lawyers Club. Dia kelihatan berusaha menyerang pemerintah dan mengatakan bahwa pemerintah juga melakukan penyebaran Hoax.
Saya justru lebih tidak setuju ketika Rocky menganggap bahwa buku Jokowi Undercover hanya layak dinilai oleh masyarakat kampus.
Ingat, tentu yang lebih tepat dinilai oleh orang kampus terutama kalau suatu tulisan bersumber dari hasil penelitian ilmiah seperti Skripsi, Tesis, Disertasi, Prosiding dan Jurnal Ilmiah.
Sedangkan untuk tulisan populer atau tulisan yang non-ilmiah misalnya bisa dinilai oleh siapa saja terutama mereka yang berstatus terpelajar walaupun tidak berstatus sebagai dosen dan peneliti (Akademisi).
Untuk tulisan yang terindikasi ada unsur kebohongan atau berita palsu (fake news) termasuk hoax justru lebih layak dinilai dan diperiksa oleh penyidik kepolisian dan tentu juga layak dinilai oleh pemerintah sebagai decision makers dan policy makers.
Saya justru sependapat dengan seorang Psikokog juga jadi narasumber semalam dan juga sangat tidak setuju dengan pendapa Rocky Gerung. Pendapat Narasumber seorang Psikokog tersebut sangat lugas, sangat inspiratif dan mencerahkan. Tidak boleh ada justifikasi atau pembenaran dengan semua kebohongan dan berita palsu.
Buku Jokowi Undercover dan Tabloid Obor Rakyat justru banyak mengandung data dan informasinya bersumber dari opini liar dan berita bohong dan dijadikan instrument propaganda politik untuk tujuan pembunuhan karakter lawan politik dan mencoba menjatuhkan wibawa penrintahan yang sah.
Buku Jokowi undercover dan tabloid obor rakyat tidak hanya layak dinilai oleh akademisi atau intelektual kampus seperti yang dikehendaki oleh bung Rocky semalam tapi buku Jokowi Undercover dan Tabloid Obor Rakyat bisa dinilai oleh siapa saja pembaca di luar masyarakat kampus terutama orang terpelajar.
Sya kira buku undercover dan Tabloid Obor bukan produk jurnalistik dan juga bukan karya Ilmiah karena kedua produk propagagandis tersebut hanya banyak memuat informasi fitnah dan informasi palsu dan tentu sangat berbahaya jika berhasil disebarkan.
Hampir tidak ada content dari produk yang bersifat palsu dab hoax yang bisa dianggap ilmiah karena informasi yg ditulis dalam buku dan tabloid tersebut bukan dari hasil penelitian jadi tidak masuk kategori ilmiah (non empirical studies and non scientific evidence based).
Rocky juga semalam kellihatan Berusaha mencari pembenaran (justifikasi) Hoax. Ini yg disebut Logika anomaly yg sulit diterima akal sehat. Dia berusaha menyerang pemerintah dan menuduh pemerintah justru terlibat penyebaran hoax.
No justification or whatsoever for any misconduct or wrong doing including hoax spreading.
Tidak boleh ada pembenaran (justifikasi) utk suatu kebohongan atau berita palsu seperti Hoax. Dalam sejarah kelam akibat penyebaran Hoax telah meningkatkan potensi rasa permusuhan dan pernah terjadi konflik kekerasan.
SAY NO TO HOAX
TURNBACK HOAX
Penulis: Akademisi dan Pegiat Media Sosial, Pemerhati Masalah Sosial Humaniora

PENTINGNYA ASBABUN NUZUL DAN MUHASABAH


Oleh Mochtar M
Islam mengajarkan umatnya agar tidak bicara keras-keras dan kasar. Sebaiknya berbicara santun, jelas dan tegas tapi tidak keras dan kasar.
Jika ada umat Islam yang bicara keras-keras dan kasar kepada sesama umat Muslim atau umat lain, mungkin dia cenderung manafsirkan Ayat-ayat Suci AlQuran secara bias dan tendensius.
Atau mungkin penafsirannya mengabaikan Asbabun Nuzul dan atau mungkin dia menafsirkan Ayat-ayat suci AlQuran hanya berdasarkan teks tapi mengabaikan konteksnya.
Dalam AlQuran Surah Al-Hujuraat ayat 2 dan 3 disebutkan:
------------------
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَن تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.
QS Al-Hujuraat: 3
إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِندَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

SURAT TERBUKA


Kepada Yth:
1. Kementrian BUMN RI
2. Kementrian Informasi dan Komunikasi RI
3. Manajemen PT Telkom Indonesia,
Saya peneliti dan dosen senior di Perguruan Tinggi Negeri di bawa Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan saya telah lama menjadi pelanggan PT Telkom khususnya untuk jasa layanan Internet dan TV Indihome. Saya dari Palu Sulawesi Tengah dan nomor Telpon Pelanggan Telkom : 04514132153.
Saya gunakan Layanan jasa Internet Wifi dan TV Indihome PT Telkom untuk kebutuhan keluarga di rumah. Jasa layanan Internet dan TV Indihome di rumah hanya digunakan oleh saya dan istri saya yang kebenaran juga dosen dan peneliti serta dua orang anak kami yang berstatus mahasiswa dan pelajar.
Kami merasakan mamfaat yang sangat besar dengan jasa layanan Internet dan TV Indihome. Melalui layanan jasa Internet dan TV Indihome kami dapat mengakses informasi termasuk sumber pelajaran dan ilmu pengetahuan dan juga menyebarkan informasi yang kami peroleh melalui postingan dan sharing informasi dan Ilmu pengetahuan. Selain informasi dan berita, kami juga dapat menikmati hiburan segar dari TV Indhome.
Sebagai negara Demokrasi dan negara Hukum, setiap warga negara berhak mengeluarkan pendapatnya dan melaporkan setiap ada keluhan atas jasa layanan terutama jika hak-hak warga negara sering dinistakan.
Saya ingin melporkan keluhan yang kami alami dengan jasa layanan Internet PT Telkom Indonesia. Sudah lebih dari seminggu kami mendapat layanan yang SANGAT BURUK dari PT Telkom Indonesia. Jasa layanan Internet dan TV Indihome sangat jelek dan sangat sering putus-putus koneksinya padahal saya tidak pernah terlambat membayar rekening Internet dan TV Indihome.
Saya sangat kecewa karena saya selalu memenuhi kewajiban saya sebagai pelanggan yang selalu membayar rekening tagihan tapi hak kami sebagai pelanggan telah dinistakan dengan memberikan layanan jasa internet dan TV Indihome yang serungkali sangat buruk. Layanan yang buruk ini sudah sering sekali kami alami.
Saya punya beberapa dugaan dengan masalah jasa layanan Internet dan TV Indihome yang terputus-putus di rumah kami. Pertama mungkin masalah teknis tapi setelah saya cek tidak ada masalah dengan kabel dan jaringan bahkan beberapa tetangga kami di sebelah rumah tidak pernah bermasalah dengan koneksi Internet di rumahnya padahal satu jaringan dengan kami. Kedua, mungkin kali ada unsur kesengajaan dari petugas
atau ada perintah dari pihak tertentu sehingga sengaja mengganggu jaringan internet kami.
Terus terang sejak awal saya adalah pendukung setia Pemerintahan Jokowi-JK dan sebagai akademisi (dosen dan Peneliti) dan sebagai pegiat Media Sosial saya sangat aktif menggunakan jaringan Internet untuk melakukan Kampanye Damai, menentang sikap Intoleransi Kelompok tertentu serta selalu membantu mendukung kampanye membela NKRI, Pancasila dan mendukung penuh Pemerintahan Jokowi-JK. Saya member dari beberapa Grup di Media Sosial sebagai Grup pendukung kebijakan dan Pemerintahan Jokowi-JK dan pendukung setia NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Saya menduga ada oknum di PT Telkom yang mungkin tidak senang dengan sikap saya yang mendukung penuh pemerintahan Jokowi-JK dan selalu ikut memposting Kampanye Damai dan Anti Tindakan Intoleransi yang selalu membuat gaduh di negeri ini dan bahkan sering mengancam masa depan NKRI.
Terus terang Saya pernah hampir diusulkan jadi Komisaris BUMN karena dari awal jadi pendukung setia Jokowi-JK tapi saya lebih suka jadi akademisi dan Pegiat media sosial yang concerned dengan isu Sosial-Humaniora.
Saya mohon kepada Kementrian Infomasi dan Teknologi dan Kementria BUMN dan Pihak Komisaris PT Telkom Indonesia untuk mengawasi karyawan dan teknisi yang bertugas di jasa layanan Internet dan TV Indihome.
Mungkin ada oknum karyawan yang sering merasa tersinggung dengan postingan Kampanye Damai dan Kampanye menentang kelompok Intoleransi dan Bela NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Jika memang betul, berarti ada oknum yang tidak mendukung gerakan Kampanye Damai Bela NKRI dan Bela Bhineka Tunggal Ika serta Kampanye menentang Kelompok Intoleransi, karyawan tersebut layak dicopot karena diduga telah menjadi penghianat dan musuh dalam selimut.
Salam Damai
Dr. Mochtar Marhum, M.Ed.,PhD
Akademisi (UNTAD) dan Pegiat Media Sosial

BADAI MEDIA SOSIAL MELANDA DUNIA MAYA


Oleh: Mochtar Marhum
Badai media sosial yang melanda Indonesia membuat kita terkadang merasa galau akan masa depan negeri ini. Sebab ada begitu benyak berita dan gambar yg terus mencoba mempengaruhi masyarakat agar percaya dengan suatu berita atau gambar yang tujuannya tidak lain untuk menanamkan kebencian pada kelompok tertentu.
Akhir-akhir ini bagitu banyak pengguna media sosial yang hampir setiap hari kerjanya hanya ingin mempengaruhi masyarakat agar turut menyebaluaskan berita dan gambar yg mengandung ujaran kebencian dan fitnah. Perbuatan seperti itu bukanlah merupakan sikap warga negara yg terpuji apalagi status seseorang tersebut adalah penyelenggara negara (PNS/ASN,m dan Pejabat Publik) sungguh sangat ironis.
Mengkritik pemerintah dalam era Demokrasi itu wajib dan bahkan diatur dalam Undang-undang. Kritikan yang konstruktif dan produktif itu bagus asal didukung oleh data dan fakta yg benar dilapangan dan tentu sumbernya berasal dari media mainstream yg selalu tunduk pada UU Pers dan kode etik jurnalistik.
Berita dan gambar yang disebarkan luaskan sebaiknya tidak hanya selalu mengandalkan media abal-abal dan surat terbuka yg mungkin bukan merupakan produk jurnalistik. Media abal-abal termasuk blog kebanyakan berafialiasi dengan kelompok partisan dan kelompok sektarian tertentu yg punya agenda politik tertentu pula dan punya agenda tersembunyi yang mungkin juga termasuk untuk menjatuhkan lawan politik mereka.
Media abal-abal sangat sering melabrak aturan dan UU pers yg berlaku serta serta jarang mentaati kode etik jurnalistik. Content beritanya cederung menebar kebencian dan hasutan yang sangat provokatif dan agitatif mengajak masyarakat untuk tidak percaya pada pembuat kebijakan dan pengambil keputusan.
Kritikan yang produkti dan inovatif kepada pemerintah itu sangat dibutuhkan agar pemerintah selalu berjalan di jalan yang benar (Always on the right track) dan sehingga roda pemerintahan tidak akan mengalami kegagalan yg bisa menyebabkan keterpurukan.
Ada banyak berita yang benar di media sosial dan bermamfaat buat pembacanya dan tentu patut disebar-luaska (share).
Namun, akhir-akhir ini tentu tdk dapat dipungkiri lagi bahwa ada begitu banyak pula berita yg tidak benar (Hoax) atau mungkin diragukan kebenaran dan kita sering tdk menyadarinya bahwa itu hanyalah sebagai alat propaganda utk tujuan politik kelompok tertentu.
Terkadang si penerima berita itu mungkin belum menyadari bahwa itu hanyalah berita yg tdk akurat dgn data dan fakta yg diragukan kebenarannya tapi karena sudah terpengaruh oleh gerakan cuci otak (Brainwash movement) sehingga terus ikut menyebarluaskan berita tersebut ke khalayak ramai pengguna media sosial.
Mereka mungkin belum menyadari bahwa ada banyak berita yg bertujuan untuk menanamkan kebencian dan ingin menjatuhkan karakter lawan politik tertentu (Charater assasination) dengan tujuan agenda politik tersembunyi oleh sponsor untuk menjatuhkan reputasi lawan politik dan agar dengan mudah mampu merebut kekuasaan politik dengan cara rasional konstitusional liwat demokrasi prosedural.
Ingat politik itu terkadang dianggap kotor dan licik (Politics is immoral) sehingga segala cara bisa ditempuh untuk mempengaruhi opini publik dan upaya memaksakan kehendak.
Penulis: Akademisi dan Pegiat Media Sosial
SAATNYA UMAT MELAKUKAN TABAYYUN DAN BERMUHASABAH
Oleh: Mochtar Marhum
Tidak terasa kita telah memasuki hari ke tujuh di bulan Januari 2017. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat.
Ada ungkapan menyebutkan "Januari menatap kosong,betapa jauhnya kamu Desember (2017) terhalang begitu banyak bulan. Jawab Desember, aku dekat ko tepat di belakangmu (2016).
Di Era Teknologi informasI, media sosi menjadi andalan Netizen untuk mengakses dan sekaligus menyebarkan berita.
Ada banyak berita yang benar dan dapat dipercaya di media sosial dan bisa dijadikan inspirasi dan motivasi untuk berkarya.
Namun, seiring dengan bergulirnya agenda Demokrasi Prosedural dan politik praktis, tentu tak dapat disangkal bahwa ada begitu banyak berita dan informasi yg tidak benar atau Hoax menjadi viral dan beredar luas tanpa kendali dan digunakan sebagai instrument propaganda bahkan oleh kawan politik untuk menjatuhkan lawan politik.
Berita Hoax yang telah menjadi viral di media sosial dijadikan sebagai instrumen propaganda politik dan sekaligus media penyebaran kebencian (hatred) kepada individu dan kelompok, etnis atau agama tertentu yg tidak disenangi.
Kritikan itu beda jauh maknanya dengan fitnah. Kritikan sangat dibutuhkan agar supaya selalu ada kontrol sosial sehingga selalu berada di jalan yang benar. Fitnah dan penghinaan justru akan memecah belah persatuan selalu bisa membunuh karakter orang lain (Character assasination).
Sudah saatnya selalu bermuhasbah dan melakukan Tabayyun sebelum menyebarluaskan informasi dan berita yg diperoleh karena jika tidak, tentu akan merugikan orang lain dan juga kemungkinan akan merugikan diri kita sendiri.
Dalam Alquran Surah Al-Hujurat ayat 6, disebutkan:
Holy Quran 49:6
------------------
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Dan demikian juga dalam Surah Al Maidah ayat 8 disebutkan:
QS AL MAIDAH 8
كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾؅
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Bangsa yang maju dalam peradabannya kini diindikasikan dengan bangsa yang berhasil membangun sektor pendidikan termasuk pengembangan peradaban sains, teknologi dan pendidikan karakter termasuk menghormati nilai-nilai spiritual dan menghargai perbedaan termasuk perbedaan keyakinan (Interfaith).
Dalam dunia pendidikan di negara-negara yang peradabannya maju, keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking) dalam memahami dan mengolah informasi melalui bacaan dan tulisan selalu diajarkan dan diterapkan secara konsisten.
Sikap refleksi dan inteospeksi serta evaluasi diri juga harus diperhatikan baik dalam konteks dunia pendidikan formal, informal dan bahkan juga konteks pendidikan nonformal.
Dalam Islam umatnya diajarkan untuk selalu melakukan Tabayyun dan bermuhasabah demi kebaikan dan masa depan umat.
Namu, tak dapat dipungkiri bahwa sering pula ada yang mengabaikannya akibat polarisasi kepentingan politik praktis yang sering mengabaikan nilai religi, kultural dan nilai spiritual.
CHAOS DI AMERIKA PASCA DIKELUARKAN KEBIJAKAN IMIGRASI YANG KONTROVERSIAL
Oleh: Mochtar Marhum
Terjadi Chaos di Amerika dan diduga akibat President Donald Trump mengeluarkan Kebijakan Imigrasi yang kontroversial (Executive Order), menghentikan sementara penerbitan visa untuk tujuh negara yang warganya akan masuk ke Amerika atau sebaliknya melarang warga Amerika berkunjung ke tujuh negara yang masuk dalam daftar yang dimaksud.
Adapun ke tujuh negara yang masuk dalam daftar Executive Order adalah Suria, Iran, Irak,Yaman, Somalia, Sudan dan Libiya.
Seminggu pasca pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika yang ke 45, terjadi Chaos di Amerika.
Di beberapa lokasi terlihat aksi demo menentang kebijakan Imigrasi yang kontroversial oleh Pemerintahan Amerika yang baru.
Di terminal keberangkatan Bandara Internasional JFK terlihat penumpang yang berwajah sedih dan khawatir karena mereka tidak bisa berangkat ke negara tujuan yang kebetulan telah masuk dalam daftar tujuh negara yang dicekal.
Demikian juga di terminal kedatangan Bandara Internasional JFK sejumlah penumpang yang baru tiba dari salah satu negara yang masuk dalam daftar pencekalan (Ban), di terminal kedatangan sejumlah penumpang terlihat sedih dan panik karena mereka kena imbas dari kebijakan Imigrasi yang kontroversial tersebut.
Trump juga memecat sejumlah Duta Besar Amerika yang bertugas di sejumlah Kedubes Amerika di beberapa negara sahabat Amerika. Sejumlah diplomat karir tersebut dulu diangkat jadi Dubes oleh Presiden Obama.
Trump membuktikan janjinya di Kampanye Pilpres Amerika lalu bahwa dia akan menutup semua perbatasan Amerika demi untuk menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman serius aksi terorisme, imigran ilegal dan pengungsi. Lalu dikeluarkanlah Eksekutif Order yang berkaitan dengan larangan warga negara dari 7 negara di Timur Tengah dan Afrika masuk ke Amerika.
Sejumlah media melaporkan bahwa akbat kebijakan yang kontroversial Donald Trump telah meningkakan kasus kebencian ras dan agama (Hate Crime) dan Islamphobia.
Diduga akibat hate crime terjadi pembangkaran Masjid di Texas dan reaksi kebencian ras dan agama juga meningkat dan imbasnya mungkin telah menyebar ke negara tetangga terdekat Amerika yaitu Kanada yang juga banyak menampung pengungsi dan imigran dari Timur Tengah yang menderita akibat korban perang saudara.
Hari ini TV AlJazeera dalam breaking News melaporkan serangan orang bersenjata di Masjid Quebec Canada. Serangan tersebut menewaskan 5 orang dan terdapat banyak pula korban luka-luka. Turut berduka cita atas Tragedi hate crime apalagi menimpa umat Muslim di Amerika Utara yang banyak merupakan imigran korban perang saudara di Timur Tengah dan akhirnya menetap di Kanada.
Trump menuduh bahwa warga dari tujuh negara yang di maksud berpotensi menyerang Amerika melalui aksi serangan terorisme. Padahal menurut laporan sejumlah media selama ini tidak pernah ada aksi serangan terorisme di Amerika yang melibatkan warga negara dari ketuju negara yang dimaksud.
Trump melarang warga dari tujuh negara berpenduduk Muslim masuk ke Amerika dan di sisi lain tetap menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan beberapa negara berpenduduk majoritas Muslim di Timur Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara dan yang kebetulan disinyalir Trump memiliki kepentingan bisnis di negara-negara tersebut.
Berbeda dengan 44 Presiden Amerika sebelumnya yang rata-rata dari background politisi tapi Trump seorang pengusaha Property dan Bisnis show yang mewarisi kekayaan dari ayahnya yang juga seorang pengusaha ternama. Trump terjaun ke dunia politik walaupun sudah tiga kali mencalonkan diri jadi Presiden tapi sempat gagal dan kali ini sukses jadi Presiden tapi tetap banyak yang menentangnya.
Trump juga termasuk salah satu Pemimpin Amerika tercatat dalam sejarah tidak pernah ikut bertempur di luar negeri dengan pasukan Amerika. Pernah dulu akan dikirim ke Vietnam tapi tidak jadi karena alasan cedera di kaki.
Sejumlah kelemahan Trump juga sempat diekpos oleh lawan politik Trump, aktivist, pakar ahli jiwa dan sejumlah wanita yang memgaku sempat jadi korban pelecehan Trump. Beberapa Ahli jiwa dunia bahkan sempat berani mengklaim bahwa Trump mengidap penyakit kelainan jiwa seperti Melanign Narcisissism dan severe mental Ilness.
Menyangkut kebijakan Imigrasi yang bisa mempengaruhi sikap dan harapan Imigran di Amerika, Trump mungkin tidak menyadari bahwa istri ketiganya, Meliana, mantan Foto Model juga merupakan imigran asal Cekoslovakia.
Sekelompok politisi dan aktivist di Amerika pernah meminta supaya pihak Trump mau merilis dokumen keimigrasian Meliana sebelum Pilpres Amerika lalu.
Bahkan jelang Pilpres Amerika lalu sempat ramai beredar di media, Gosip yang juga sempat mempertanyakan legalitas status Imigrasi Meliana yang sekarang telah menjadi First Lady Amerika.
Penulis: Akademisi, Pengajar Matakuliah Pemahaman Lintas Budaya dan Mantan Peserta Pertukaran Pemuda Antara Bangsa, Menyelesiakan Studi Magister dan PhD. di Flinders University of South Australia
MAKNA SADAP DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI DAN TEOLOGI
Oleh: Mochtar Marhum
Hampir seminggu isu sadap menyadap telah menjadi topik perbincangan di dunia maya dan di dunia nyata. Media sosial dan media massa hampir setiap saat mengangkat topik Sadap.
Isu Sadap menyadap belakangan ini makin santer dan kelihatan telah menjadi polemik dan konsumsi media.
Menurut Ustadz, semua umat Islam yang beriman pasti percaya bahwa setiap saat perbuatan dan ucapan kita dicatat oleh Malaikat.
Dalam Islam umatnya diajarkan untuk selalu saling mengingatkan dan mau menyampaikan peringatan itu walaupun hanya melalui satu ayat.
Sebagai umat yang beriman tentu umat Islam juga telah menyadari bahwa setiap saat manusia disadap oleh Tuhannya melalui Malaikat pencatat.
Dalam perpspektif Islam, tentu kita yang beragama Islam juga telah menyadari bahwa sebenarnya semua perbuatan dan ucapan kita selalu disadap olehNYA.
Ada Malaikat Raqib dan Atid yang setiap saat mencatat perbuatan dan ucapan kita sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Qaaf : 18
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
Hanya lembaga negara tertentu yang memiliki hak dan wewenang untuk melakukan penyadapan. Di luar dari organisasi atau lembaga yang tidak punya isin melakukan penyadapan bisa dianggap ilegal. Misalnya di Indonesia lembaga negara yang berwenang melakukan penyadapan seperti BIN dan KPK.
Tindakan penyadapan sering dilakukan untuk mengawasi potensi tindak kejahatan luar biasa (Extra Ordinary Crime) seperti kasus Korupsi (kasus pencucian uang), Terorisme dan kasus peredaran dan penyeludupan NARKOBA. Lagi pula setiap tindakan penyadapan itu harus legal dan sesuai prosedur Undang-undang.
Dari perspektif duniawi, kemungkinan ada beberapa karakteristik dan tipologi manusia ketika menghadapi isu sadap dan tindakan penyadapan.
Biasa reaksi yang mungkin terjadi pada sesorang bila merasa disadap adalah sebagai berikut misalnya ada yang mungkin bertindak rasional dan melakukan protes atau melakukan tindakan hukum karena menduga perbuatan penyadapan itu ilegal dan bisa mengganggu privasi sesorang atau bisa berpotensi fitnah. Ada yang sangat peka ketika dia merasa disadap dan bawaannya jadi galau, baper dan bahkan panik. Ada yang cuek karena mungkin merasa tidak bersalah. Ada yang stress dan selalu dibayang bayangi rasa bersalah. Dan ada yang bahkan marah dan langsung menyalahkan pihak lain yang diduga melakukan penyadapan.
Mungkin hanya orang yang jujur, adil dan tidak bohong yang tidak takut disadap baik oleh manusia maupun disadap oleh Tuhannya.

MENANGGAPI PERATURAN MENRISTEK DIKTI YANG JADI POLEMIK DI KALANGAN DOSEN


Oleh Mochtar Marhum
Pada umumnya di negara-negara maju, profesi dosen adalah akademisi yaitu sebagai pengajar dan sekaligus peneliti (Academic).
Di luar negeri pada umumnya universitas atau perguruan tinggi sering dikategorikan berdasarkan dua paradigma yaitu Research University dan Teaching University.
Ada adigium di kalangan akademisi di negara-negara maju yang mungkin kedengaran ekstrima yaitu Publish or Perish.
Dosen harus produktif yaitu harus aktif tidak hanya mengajar tapi juga meneliti dan publikasi. Dan jika dosen tidak produktif bisa dianggap tertinggal atau istilah ekstrim mereka sama dengan binasa (Perish).
PERMEN YANG JADI PERDEBATAN
Peraturan Kemenristek Dikti No.20 Tahun 2017 dianggap oleh sejumlah dosen di tanah air sangat memberatkan karena menurut Peraturan Mentri tersebut, dosen yang berpangkat Guru Besar (Professor) dan Lektor Kepala (Associate Professor) harus mampu menerbitkan Jurnal Ilmiah yang bertaraf Internasional dan terindeks sertas Jurnal nasional yang terkareditasi dan juga ditambah dengan penulisan buku dan peniliannya dalam tiga tahun terkahir. Adapun konsekwensi jika tidak memenuhi persyaratan dimaksud, tunjangan Profesi Lektor Kepala dan Tunjangan Kehormatan Guru Besar terancam dicabut.
Teman-teman dosen dari Background Ilmu Hukum dan Administrasi atau praktisi hukum bisa memberikan pencerahan menyangkut status dan Hirarki dalam Sistem Hukum (Rezim Hukum dan Undang-undang).
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen telah diatur dalam Undang Guru dan Dosen (UGD). Dan menurut hirarki hukum, tentu Undang-undang lebih tinggi tingkatannya atau hirarkinya dari pada peraturan.
Walaupun Peraturan Mentri tersebut masih dalam taraf sosialisasi dan mungkin ada peluang untuk direvisi atau peninjauan kembali, sejumlah dosen di beberapa grup media sosial sempat curhat dan bahkan ada yang mengeluarkan statement aneh dan lucuh atau mungkin cuman bergurau. Bahkan ada dosen yang bilang kalau seandainya aturan itu akan diterapkan, lebih baik kami mengajukan permohonan untuk diturunkan pangkat dosen dari Lektor Kepala jadi Lektor...,hehehehehehe...??? Curhat and Baper ni ye.
Tentu harus dipahami bahwa Setiap kebijakan Publik yang dituangkan melalui instrumen hukum seperti peraturan atau Undang-undang sering mengalami berbagai reaksi dari pemangku kepentingan (stakeholders). Misalnya ada yang langsung menerima kebijakan yang digulirkan tersebut dan terkadang ada juga yang menentang (Resisten) terhadap suatu kebijakan publik (Public Policy) yang digulirkan pemerintah.
Mungkin salah satu alasan mendasar Kemenristek Dikti mengeluarkan Permen adalah diharapkan agar setiap dosen menjadi lebih produktif dalam melakukan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya bidang penelitian dan publikasi. Dan juga menurut sejumlah sumber terpercaya, Indonesia dianggap masih kurang memiliki publikasi jurnal ilmiah yang terindeks jika dibandingkan beberapa negara sahabat lainnya.
FAKTOR-FAKTOR PENTING YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
Sebaiknya pemerintah juga harus mempertimbangkan beberapa hal penting terkait dengan masalah penelitian dan publikasi.
Pertama, jumlah dana penelitian yang dianggarkan untuk Kementrian Ristek Dikti untuk tahun ini justru dipangkas oleh pemerintah sehingga berpengaruh pada peluang dosen untuk melakukan penelitian sehingga aktivitas dosen untuk memenuhi persyaratan itu akan terbatas karena berkurang jatah dana penelitian.
Kedua jumlah jurnal yang terkareditasi dan terindeks dan bertaraf internasional di Indonesia sangat terbatas jumlahnya. Kalaupun ada hanya banyak terdapat di perguruan tinggi yang sudah maju khususnya di pulau Jawa.
Ketiga, paradigma research university di Indonesia pada umumnya belum terbangun dan justru yang lebih fokus adalah teaching university. Bobot SKS research misalnya relatif rendah yang banyak adalah bobot coursework (mata kuliah). Di luar negeri yang khususnya di negara yang sudah punya paradigma research university, telah dikembangkan paradigma teaching and research. Dan menawarkan program research students. Dosen diberi fasilitas untuk melakukan penelitian, menyajikan makala pada forum bertaraf internasional seperti event international conference atau international symposium serta diberi motivasi dan fasilitas untuk publikasi ilmiah. Dosen juga sering melakukan riset melibatkan mahasiswa bimbingannya.
Keempat, dana penelitian di luar negeri selalu meningkat dan hasil penelitian juga selalu bisa dimamfaatkan oleh industri dan sektor formal. Hampir semua kebijakan pembangunan selalu bersumber dari kontribusi hasil penelitian (research findings).
Kelima, jurnal yang terkareditas dan terindeks jauh lebih banyak jumlahnya sehingga dosen dan peneliti lebih mudah mempublikasikan hasil-hasil penelitian mereka.
Keenam rata-rata Lembaga penelitian dan pengembangan baik di sektor formal maupun sektor swasta sangat maju dan punya dana yang cukup serta sering sekali menawarkan dosen-dosen peneliti dari perguruan tinggi untuk melakukan penelitian kerjasama.
Ketujuh, di luar negeri banyak mengembangkan penelitian insterdisiplin disamping penelitian monodisiplin. Namun sebaliknya di Indonesia yang lebih fokus dan diagung-agungkan justru terkadang penelitian monodisiplin karena untuk mematuhi lineritas disiplin ilmu. Mungkin ini karena pengaruh dari paradigma teaching university yang lebih hanya mengandalkan monodisiplin ilmu padahal ketika masuk ke wilayah ranah penelitian maka yang juga cenderung muncul adalah topik penelitian interdisiplin.
SOLUSI ALTERNATIF
Jika Pemerintah ingin meningkatkan produktifitas dosen dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah, Pemerintah tidak boleh memangkas jumlah dana penelitian dosen seperti tahun ini kan itu ironis jadinya masa dana penelitian dosen dipangkas kemudian dosen dituntut untuk melakukan penelitian dan publikasi ilmiah yang berkualitas.
Rencana pemerintah untuk mendatangkan dosen yang berstatus diaspora dari luar negeribpatut diapresiasi. Namun, program tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan universitas masing-masing. Dosen dari luar negeri diharapkan bisa menjadi mitra atau conuterpart untuk pengembangan penelitian dan publikasi dosen.
Pemerintah harus mengembangkan wacana perguruan tinggi di Indonesia menjadi researc university dan membuka peluang program research students. Selama ini kultur dan kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia baru mengenal teaching university dan coursework students. Jika ada program research students kemungkinan akan menghidupkan budaya meneliti karena mahasiswa riset dan supervisor riset selalu bekerjasama untuk pembibingan penelitian sehingga budaya penelitian di perguruan tinggi akan maju.
Perguruan tinggi harus punya unit atau UPT yang khusus menangani masalah penelitian mahasiswa dan dosen jika ada masalah baik menyangkut pengembangan penulisan artikel ilmiah termasuk penulisan jurnal ilmiah, pengolahan data penelitian dan pengembagan bahasa akademik yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah.
Jurnal dan lembaga penerbitan di perguruan tinggi harus dihidupkan dan pemerintah harus memberi dukungan agar lembaga penerbitan dan jurnal terakreditasi meningkat kualitas dan statusnya.
Penulis: Akamdemisi UNTAD menyelesaikan Pendidikan Masters and PhD., di Flinders University, Australia

FUNGSI ORMAS DAN RUMAH IBADAH DALAM PERSPEKTIF SOSIAL, KULTURAL DAN RITUAL KEGAMAAN


Oleh Mochtar Marhum
Wadah tempat untuk menyalurkan sahwat politik adalah Parpol bukan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS). Dan rumah ibadah adalah tempat umat beragama melaksanakan kewajibannya melaksanakan kegiatan ritual kegamaan.
Jika ingin jadi politisi dan ingin merebut kekuasan secara konstitusional harus masuk parpol dan jadi anggota Parlemen atau kepala Pemerintahan.
Jangan jadikan Ormas mirip Parpol. Ingat fungsi Ormas bukan untuk tujuan politik praktis tapi fungsinya sebagai organisasi sosial kemasyarakat termasuk bermitra dengan pemerintah membantu menangani masalah sosial kemasyarakat dan membantu meringankan bencana alam dan tragedi kemanusian termasuk konflik kekerasan (violent conflict) jika terjadi.
Ormas keagamaan sebaiknya tidak dijadikan wadah untuk berpolitik praktis karena bukan Parpol. Jika ingin menyalurkan sahwat politik, sebaiknya ORMAS diupgrade saja statusnya dan didaftarkan menjadi Parpol baru tapi dengan catatan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Namun, harus diakui pula bahwa melalui Ormas banyak pengetahuan dan keterampilan yang bisa diperoleh yang mungkin setting dan strategi pemerolehan pengetahuan dan keterampilan tersebut agak berbeda konteksnya dengan pendidikan formal.
Melalui ORMAS atau OKP, pengetahuan kepemimpinan bisa diperoleh. Banyak yang bisa dipelajari melalui ORMAS ATAU OKP misalnya belajr teori kepemimpinan, manajemen, loby dan negosiasi yang bisa dgunakan sebagai bekal jika berminat masuk ke Politik Praktis.
Dalam kenyataanya di masyaraka terdapat sejumlah ORMAS yang secara terang-terangan merupakan underbow dari Parpol tertentu atau berafiliasi dengan parpol tertentu.
Rumah ibadah seperti Masjid dan Gereja misalnya, adalah tempat yang suci dan sakral dan sebaiknya dijaga kemurniaanya dan kesuciannya agar tidak tercemar dengan kepentingan politik praktis.
Di luar negeri setiap rumah ibadah memiliki fungsi utama yaitu fungsi ritual keagamaan di samping juga punya fungsi sosial misalnya sebagai tempat menyalurkan bantuan sedekah, Donasi untuk orang miskin, Zakat Fitrah dan pada hari Raya Idul Qurban misalnya di Kompleks Masjid dijadikan tempat sekretriat untuk tempat penyakuran hewan Qurban.
Juga lebih nampak lagi di kota-kota besar, Kompleks Bangunan Rumah Ibadah atau Masjid bisa berfungsi tidak hanya fungsi ritual keagamaan tapi juga fungsi Tarbiya (Fungsi pendidikan keagamaan, anak-anak belajar mengaji dan anak-anak bisa belajar Agama).
Di Palu Gedung Masjid Agung Palu yang berlantai dua memiliki fungsi masing-masing yaitu di lantai satunya digunakan untuk fungsi sosial kultural yaitu disediakan untuk acara resepsi pernikahan. Dan lantai duanya memiliki fungsi ritual keagamaan dan merupakan tempat sholat berjemaah dan sekaligus sering di digunakan sebagai tempat berlangsung acara Akad Nikah.
Bahkan sering di halaman Kompleks Masjid Agung Palu diisinkan sebagai tempat bimbingan Manasik Haji untuk calon Jemaah Haji Umroh dan Jemaah Calon Haji. Di samping itu di halaman Masjid yang luas biasa digunakan oleh masyarakat untuk berolahrga dan berjualan.