Sabtu, 15 September 2012

Aksi dan Reaksi Keras atas Pemutaran Film the Innocence of Muslim

Pasca di-uploadnya Film the Innocence of Muslim di youtube dan ditayangkannya film tersebut di TV di salah satu stasiun TV di Cairo Mesir, terjadi demonstrasi secara besar-besar di negara-negara yang majoritas berpenduduk Muslim terutama di Timur Tengah dan Afrika serta serta di beberapa negara Asia termasuk SIngapura, Malaysia dan Indonesia dan bahkan juga termasuk di Inggris. Film the Innocence of Muslim adalah film amatiran yang berdurasi dua jam dan dibuat di Holliwood Amerika dengan dana yang cukup besar. Dan film tersebut dibuat dan disponsori oleh seorang warga negara Amerika keturunan Yahudi dan Warga Amerika keturunan Mesir beragama Kristen.

Dari perspektif sejarah Islam, Rasulullah pada masanya digmbarkan sebagai figur yang sangat penyabar dan pemaaf. Dalam beberapa kisah, dikisahkan bahwa Nabi pernah dihina, diserang dan dibuangi kotoran tapi sebaliknya Nabi Muhammad SAW membalas dengan cara mendoakan orang yang menzoliminya agar selamat. Bahkan dikisahkan bahwa ada seseorang yang membenci Nabi dan selalu membuang kotoran di Masjid tempat Nabi bersembahyang tapi dengan sabar Nabi memungut dan membuang kotoran tersebut dan hampir setiap hari Nabi mengalami hal penghinaan seperti itu. Suatu hari orang yang membuang kotoran tersebut tidak pernah terlihat lagi dan setelah dicari tahu ternyata orang tersebut sakit. Yang menarik dalam kisah tersebut Nabi membesuk orang yang membencinya dan mengantarkan obat-obatan dan makanan. Sungguh luar biasa sikap Nabi yang sangat pemaaf dan penyayang. Mungkin di jaman yang serba modern dan kompleks sperti sekarang ini jarang kita menemukan orang yang memiliki sikap dan perbuatan yang seperti ditunjukkan oleh Rasullah. Dengan sikap tersebut yang diceritakan dalam kisah ini telah membuat banyak musuh-musuh Nabi tunduk dan akhirnya mengikuti Nabi dan masuk Islam. Nabi telah melakukan dakwa verbal (lisan) dan sekaligus dakwa Bilhal (perbuatan) membuat banyak orang tertarik dengan sikap Rasulullah. Dan sikap Nabi Muhammad SAW harus menjadi tauladan bagi umatnya tapi berapa banyak umat yang bisa mengikuti sikap dan perbuatan Rasulullah.

Teringat kata-kata seorang teman bahwa hal-hal yang sangat sensitif bagi umat Islam adalah ketika ada yang menghina Islam, Nabi Muhammad SAW dan merusak atau membakar kitab suci Alquran. Bahkan dia kataan tidak perduli orangnya yang melakukan penghinaan tersebut. Dan jika penghinaan itu terjadi maka secara sepontan semua umat Islam baik yang fanatik maupun yang abangan akan mengamuk dan melakukan reaksi keras dan mungkin kecuali golongan intelektual Muslim yang Moderat akan agak bersikap bijak menanggapi setiap persoalan semacam itu. Ada beberapa kisah nyata yang lalu terkait juga dengan masalah isu sensitif membuat umat Islam bereaksi keras misalnya pada peristiwa demo besar-besaran di kota Palu kira-kira pertengahan tahun 80-an ketika ada seorang non-Muslim yang dituduh merobek-robek kitab suci Alquran dan akhirnya diketahui bahwa orang tersebut adalah orang yang tidak waras. Namun, akibat isu yang beredar di masyarakat sehingga umat Islam Islam turun ke jalan dan melakukan aksi besar-besaran dan nyaris menjurus ke aksi anarkis. Demikian juga belum lama ini sejumlah media asing melaporkan aksi demonstrasi besar-besaran di Pakistan setelah seorang wanita pakistan dituduh membakar Alquran tapi setelah diselidiki ternyata sejumlah fakta ditemukan bahwa aksi itu dilakukan dengan sengaja oleh seseorang untuk mejatuhkan dan menyudutkan umat kristen yang minoritas di Pakistan dan juga anak yang dituduh melakukan pembakaran Alquran adalah anak yang kurang waras dan kebetulan beragama kristen. Dari insiden serupa dapat terlihat bahwa Umat Islam sangat sensitif dan mudah sekali tersinggung dan bereaksi keras jika Islam, Nabi Muhammad dan Kitab Suci Alquran dihina.

Dalam beberapa hari terkahir ini, media sosial dan media masa ramai melaporkan dan menayangkan aksi demonstrasi besar-besaran akibat pemutaran film the innocence of Muslim. Insiden demo besar-besaran di beberapa negara Timur-Tengah dan Afrika. Telah terjadi aksi demonstrasi anarkis yang menelan korban jiwa terjadi beberapa hari setelah peringatan tragedi serangan 11 September walaupun mungkin tidak memiliki kaitannya secara langsung. Juga aksi tersebut terjadi di negara-negara berpenduduk majoritas Muslim di Afrika dan Timur Tengah yang baru mengalami peritiwa revolusi yang dikenal dengan Jargon Arab Spring atau Arab Awakening.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam pidatonya yang disiarkan di TV AlJazeera dan TV EuroNews mengatakan, "kami telah membantu rakyat Lybia untuk membebaskan negaranya dari pemimpin Diktator dan menyelamtkan mereka dari kehancuran akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemimpin tirani selam perang saudara di Libya yang telah berujung tumbangnya Rezim Ghadafi.

Diduga akibat pemutaran film tersebut juga menimbulkan aksi Demonstrasi anarkis di Kedubes Jerman dan inggris di Khartum ibukota Sudan. Dan aksi yang sama juga terjadi di Kedubes Amerika di Mesir dan Tunisia. Para pedemonstran mengamuk dan melakukan aksi Demo pembakaran di depan kompleks kedutaan serta menerobos masuk ke kompleks kedutaan dan merusak aset kedutaan serta menurunkan bendera Amerika menggantinya dengan bendera lain. Di Lahor dan Karachi Pakistaan Kedutaan Amerika juga didemo oleh kelompok anti-Amerika. Namun, yang menarik di Indonesia kelompok Orma Islam melakukan demonstrasi damai atas pemutaran film tersebut di depan Kedutaan Amerika.

Kelompok pedemonstran menuduh Film the innocence of Muslim telah menghina Nabi Muhammad dan Islam. Diduga buntut dari pemutaran film tersebut, Konsulat Amerika di Benghazi Lybia diserang oleh kelompok bersenjata dan dibakar oleh ratusan pedemonstran bersenjata yang dicurigai merupakan kelompok Salafi pendukung penerapan Syariah Islam. Dubes Amerika, George Steven dan beberapa staf konsulat serta petugas keamanan meninggal akibat insident tersebut. Namun, ada versi lain mengklaim bahwa serangan terhadap Konsulat Amerika di Benghazi Lybia merupakan aksi balas dendam atas terbunuhnya orang kedua Alqaedah yang berkebangsaan Libya belum lama ini oleh serangan pesawat tanpa awak Amerika.Presiden Lybia yang baru terpilih dalam wawancara dengan TV Aljazeera menduga bahwa aksi penyerangan Konsulat Amerika telah direncanakan jauh sebelumnya dan bahkan beliau membantah dan mengatakan bahwa aksi kekerasan itu tidak ada kaitannya dengan isu sektarian.


Sejumlah pengamat mengakui bahwa aksi demonstrasi besar-besaran di dunia Islam tesebut nampaknya telah menyatukan umat Islam di seluruh dunia yang telah melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang pembuatan film yang menghina Nabi Muhammad dan anti Islam. Ada juga yang menduga bahwa pemutaran Film the innocence of Muslim disengaja sebagai test case untuk melihat reaksi umat Muslim. Namun, sejumlah umat Muslim berpendapat bahwa pemutaran film yang menghina Nabi Muhammad dan Islam merupakan bentuk ketakutan berlebihan terhadap Islam yang dikenal dengan Istilah Islamophobia. Sama dengan aksi-aksi sebelumnya seperti pemutaran film Kartun Nabi Muhammad dulu di Denmark yang juga pernah menimbukan reaksi keras dan demo besar-besaran oleh umat Muslim di banyak negara. Semua perbuatan yang telah menimbulkan reaksi keras umat Muslim dianggap karena umat Muslim merasa terhinahina dengan tayan film amatiran yang telah menghina Nabi Muhammad dan menunjukkan sikap anti Islam. Perbuatan tersebut juga dianggap merupakan wujud dari kebencian pada umat Islam.

Beberapa kepala pemerintahan negara-negara Arab dan Barat mengeluarkan statement yang mengecam peluncuran film the Innocence of Muslim dan sekaligus menentang aksi demo anarkis serta menginginkan terciptanya perdamaian melalui suatu kebijakan pemerintah. Misalnya Kingdom of Maroko, "We're tyred of conflict. We' re tyred of hate. We need policies that can promote peace and harmony. Presiden Turkey, Recep Tayep Erdogan, "a peaceful protest is a component of Democracy. Violence and anarchy are not in this context". Kingdom of Saudi, "we have sympathy and condolences to the victims and the loved ones". Mentri Luar Negeri Hilarry Clincton mengatakan, "We have absolutely nothing to do with dan Menteri Luar Negeri Jerman mengecam keras pemutara film the Innocence Muslim dan sekaligus mengutuk aksi kekerasan yang menimblkan korban jiwa.

Dalam laporan sebuah Ormas Islam yang berbasis di Amerika, jumlah populasi Islam di seluruh dunia dari tahun ke tahun terus bertambah dan bahkan diklaim telah melebihi jumlah populasi umat Kristen Katolik yang dulu pernah menduduki peringkat pertama populasi umat terbesar di dunia. Meningkatnya jumlah populasi umat Islam secara signifikan haruslah menjadi bahagian dari solusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi dan politik dunia. Namun, dibutuhkan kemauan politik negara-negara Arab dan Barat yang berpengaruh untuk membuat suatu kebijakan yang bertujuan meningkatkan sumberdaya manusia melalui pendidikan formal dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Toleransi dan harmonisasi umat dan bangsa harus terus dikampanyekan dan dipromosikan. Keadilan dan kesejahteraan umat jangan pernah terabaikan. Sebab segala bentuk ketidakadilan dan penindasan juga diduga merupakan pemicu aksi kekerasan di negara-negara sedang berkembang dan negara-negara dunia ketiga. Semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini. Btw, selamat berakhir pekan semoga menikmati akhir pekan yang indah bersama keluarga, kerabat dan teman-teman.

Salam Perubahan
Mochtar Marhum
Akademisi UNTAD, Blogger Isu Sosial-Humaniora